Liputan6.com, Jakarta - Kedatangan Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud, pada 1-9 Maret 2017 menjadi perhatian banyak pihak. Pasalnya, Raja Salman rencananya akan membawa 25 pangeran dan rombongan yang terdiri atas 1.500 orang.
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan pun turut antusias menyambut kedatangan Raja Salman ke Tanah Air. Menurut dia, rencana kedatangan Raja Salman ini sudah dibahas sejak lama.
Baca Juga
"Kunjungan Raja Salman ini memang telah dipersiapkan sebelumnya. Awal tahun ini saja, Bapak Presiden serta DPR RI telah menerima kunjungan Ketua Majelis Syuro Arab Saudi, Ibrahim Al-Syeikh. DPR juga menerima Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osamah Mohammed Alshuibi," kata Taufik di Jakarta, Senin (27/2/2017).
Advertisement
Taufik menyatakan, banyak hal yang bisa dibicarakan dalam rangkaian kunjungan Raja Salman tersebut. Terutama yang menyangkut kepentingan kerja sama di antara kedua belah pihak.
Pertama, kata Taufik, pembahasan terkait perjanjian kerja sama investasi. Ia menambahkan, Arab Saudi sudah mewacanakan kerja sama investasi tersebut sebelumnya dengan nilai kerja sama yang hampir mencapai Rp 300 triliun.
"Kerja sama ini tentu sangat menguntungkan karena potensi investasi di Indonesia begitu besar. Dan pada saat yang sama Bapak Presiden Joko Widodo memang sedang menggalakkan aspek tersebut demi menumbuhkan perekonomian dalam negeri," ujar dia.
Kedua, tentang kerja sama terkait tenaga kerja. Taufik menyebut hal ini menyangkut nasib jutaan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang sedang mencari nafkah di Arab Saudi.
"Meski demikian, berbagai persoalan yang menyangkut keberadaan TKI di Arab Saudi harus memperoleh perhatian, khususnya aspek keamanan, perlindungan dan kesejahteraan. Agar hubungan simbiosis ini bisa tetap menguntungkan Arab Saudi dan Indonesia," ucap dia.
Ketiga, ucap Taufik, pembahasan mengenai kuota haji. Pasalnya, sebagai negara Islam terbesar, Indonesia juga merupakan penduduk dengan animo ibadah haji yang cukup besar.
Oleh karena itu, Taufik mengharapkan dengan adanya pertemuan dengan Raja Salman ini, kuota haji bisa ditambah kembali. Hal ini mengingat sudah ada perluasan Masjidil Haram di Mekah dan beberapa destinasi ibadah lainnya di wilayah tersebut.
"Kuota haji yang sebelumnya mencapai 211.000 mulai tahun 2017. Pemerintah Arab Saudi menjanjikan kuota tambahan 10.000 menjadi 221.000. Bahkan bisa lebih dari itu," ucap Taufik.
Sedangkan yang keempat, Taufik menyatakan perlunya pembahasan mengenai peran serta Indonesia dan Arab Saudi dalam meredakan konflik di negara Islam. Selain itu, pertemuan dengan Raja Salman ini diharapkan bisa menemukan solusi terhadap ancaman terorisme dan paham radikal Islam.
"Karena itu, saya berharap kunjungan Raja Salman ini bukan sekedar seremonial belaka. Apalagi sekadar menggelar karpet merah untuk penguasa Arab tersebut," ujar Taufik.
"Kita sedang menghormati kedatangan mereka dan mengapresiasi atas kunjungan mereka dengan jangka waktu yang cukup lama di Indonesia. Saya yakin, Indonesia akan memperoleh manfaat besar dari kunjungan ini," ucap Taufik.