Sukses

Mendagri Tjahjo Kumolo: Siti Aisyah Punya Data Ganda

Tjahjo Kumolo mengaku siap memberikan data ganda Siti Aisyah baik kepada pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), ataupun Kepolisian.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Siti Aisyah mendadak menjadi perbincangan publik, setelah ditangkap kepolisian Malaysia pada 16 Februari lalu. Dia diduga terlibat pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, di Bandara Kuala Lumpur.

Terkait hal itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengungkapkan hal yang baru. Dia mengatakan, Siti memiliki data ganda.

"Begitu muncul nama warga negara kita muncul di Kuala Lumpur, langsung saya panggil Dirjen Dukcapil, tolong dicek dan didata. Ternyata datanya ganda. Hanya namanya dihilangkan namanya satu huruf saja, Aisyahnya aja," ucap Tjahjo di kantornya, Jakarta, Senin (27/2/2017).

Karena itu, dia mempertanyakan niatan Siti Aisyah yang mempunyai data ganda. "Jadi dari sisi kami juga, ini ada motif apa, sampai membuat dua indentitas," kata Tjahjo.

Dia menuturkan, siap memberikan data tersebut baik kepada pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), ataupun Kepolisian.

"Tapi data ini, oleh Dukcapil, jika diperlukan oleh Kemenlu, Kepolisian, ya akan kita serahkan. Saya dengar sudah diserahkan oleh Dirjen kami," tandas Tjahjo.

Sejak 19 Februari 2017, Siti Aisyah ditahan di penjara Malaysia. Awalnya, perempuan tersebut dibui di penjara Negara Bagian Selangor. Namun, pada 18 Febuari 2017, tempat penahanan Siti Aisyah dipindahkan ke Kuala Lumpur.