Sukses

Mantan Rektor UIN: Spanduk Tolak Salat Jenazah Salahi Akidah

Azyumardi menilai isi spanduk larangan menyalati pendukung penista agama, Ahok, tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah masjid di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, mendadak jadi sorotan publik karena memasang spanduk provokasi yang ditujukan untuk Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang juga terdakwa kasus dugaan penistaan agama.

Menanggapi hal tersebut, mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra menilai ada yang salah dari isi spanduk tersebut. Azyumardi menilai pembuat spanduk salah paham dengan ajaran Islam yang sebenarnya.

"Saya tidak tahu pasti siapa yang menerbitkan, tapi siapapun yang memasang spanduk seperti itu, saya kira substansinya tidak bisa dibenarkan," ujar Azyumardi usai mengisi diskusi di Masjid Istiqlal Jakarta, Senin (27/2/2017).

Di dalam ajaran akidah Islam, sambung Azyumardi, seseorang yang masih percaya Allah itu Maha Esa, maka dia memiliki kewajiban dan hak sebagai seorang muslim. Salah satunya wajib disalatkan ketika meninggal.

"Jadi orang Islam itu selama dia masih percaya pada dua kalimat syahadat, maka harus wajib disalatkan jenazahnya," ucap Azyumardi.

"Hal-hal yang fundamental dalam Islam itu ya harus diselenggarakan, seperti mengurusi orang meninggal itu. Ya harus dimandikan, dikafani, disalatkan dikuburkan," tambah dia.

Untuk itu, lanjut Azyumardi, hak dan kewajiban umat Islam tidak begitu saja lepas ketika seorang muslim memiliki arah politik tertentu, termasuk dalam mendukung seseorang.

"Jadi kalau soal di mendukung secara politik, mendukung si ini si itu, tidak disukai oleh sebagian umat Islam yang lain, itu saya kira tidak boleh (tidak disalatkan jenazahnya)," kata dia.

"Jadi prinsip pokoknya seseorang yang masih beriman, mungkin dia enggak salat, tapi dia masih percaya pada dua kalimat syahadat, ya harus disalatkan," tegas Azyumardi.

Lebih lanjut, Guru Besar Sejarah dan Perdaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menegaskan jika isi spanduk tersebut benar dilakukan oleh umat muslim, justru tindakan itu memberikan dosa.

"Kalau tidak disalatkan, orang Islam yang lain berdosa. Isi spanduk itu enggak bener. Enggak tahu ajaran tauhid, nggak tahu ajaran akidah," tutur Azyumardi.

Sebelumnya, sejumlah tempat ibadah dan wilayah di Jakarta membentangkan poster-poster provokatif yang ditujukan untuk Ahok yang merupakan terdakwa kasus dugaan penistaan agama.

Spanduk tersebut bertuliskan "Masjid Ini Tidak Mensholatkan Jenazah Pendukung & Pembela Penista Agama". Salah satu tempat ibadah yang terpasang spanduk provokatif terkait Ahok tersebut yakni masjid Al Jihad Setiabudi.

Â