Liputan6.com, Surabaya - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku bom Bandung di Taman Pandawa, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat. Kejadian tersebut diduga kuat dilakukan jaringan Anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Pelaku ini merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung yang beralifiasi pada golongan Bahrunaim, dan dalam peta jaringan teror pelaku sudah masuk profil teroris," ujar dia di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Senin (27/2/2017).
Baca Juga
Kapolri mengungkapkan, pelaku juga sudah diketahui dan pernah ikut pelatihan jihad dan ditangkap di Aceh pada 2011. Selain itu, ia menambahkan, pelaku juga pernah ditahan selama tiga tahun dan kemudian bebas.
Advertisement
Pelaku bom Bandung, ia mengatakan, hanya untuk eksistensi para kelompok teroris dan tidak ada kaitannya dengan rencana kedatangan raja Arab Saudi ke Indonesia.
"Sama sekali kejadian ini tidak ada kaitannya dengan kedatangan Raja Arab Saudi," tegas Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Ia menyatakan, pelaku bom Bandung hanya ingin agar temannya di Tahanan Brimob Kelapa Dua, Depok dibebaskan.
"Karena, di markas Brimob Kelapa Dua Depok itu banyak tahanan teroris, ada sekitar puluhan tersangka teroris, juga ada yang sudah divonis dan ada yang masih pemeriksaan," jelas Tito.
Ledakan terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Bom meledak di Lapangan Pandawa, Cicendo, Bandung. Sesaat setelah ledakan pelaku berlari ke dalam Kantor Kelurahan Arjuna. Dia mengancam pegawai dengan pisau.
Petugas berjibaku menyergap pelaku. Namun, pelaku bom Bandung tersebut dinyatakan tewas setelah baku tembak. Polisi menyita tas ransel, pemicu bom, sangkur, serta pistol.
"Tidak ada korban jiwa dalam ledakan tadi," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan.
Sementara itu, terduga teroris bom Bandung yang diketahui bernama Yayat Cahdiyat alias Abu Salam tewas dalam penyergapan itu.