Sukses

Terseret Banjir Bandang Bogor, Ibu dan Anak Tewas

Banjir bandang tak hanya menyebabkan belasan sepeda motor milik siswa SMAN 2 kota Bogor hanyut.

Liputan6.com, Bogor - Banjir bandang tak hanya menyebabkan belasan sepeda motor milik siswa SMAN 2 kota Bogor hanyut. Namun juga mengakibatkan dua warga tewas setelah terseret arus air.

Kedua korban tewas adalah Anita Fauziah Fitria (25) dan anaknya Dzia Mahira Zikra (4). Jenazah korban langsung ke RS Islam Bogor.

Anita ditemukan tewas tersangkut di selokan, sekitar 500 meter dari rumahnya. Sementara Dziah, ditemukan sekitar 20 meter dari lokasi jenazah ibunya ditemukan.

Sedangkan suaminya bernama Hamid Setiawan (37) dan anak pertamanya, Dzahwan Armidio (6) selamat. "Hamid sempat terseret, tapi selamat setelah tersangkut pohon rambutan," ujar Ketua RW 04, Herman Suherman, Senin (27/2/2017).

Bukan hanya itu, rumah Hamid yang berada di Kampung Kampung Sukaresmi RT 4/4 Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor ini juga rusak parah akibat dihantam arus banjir bandang dari tanggul yang jebol dekat SMA Negeri 1.

Atin Sutanti, tetangga korban menuturkan, banjir bandang terjadi saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Saat itu keluarga Hamid sedang beristirahat di dalam rumah, yang letaknya persis di belakang lapangan SMAN 2 Kota Bogor. Tiba-tiba banjir bandang menerpa kediaman mereka akibat tanggul jebol dan merusak bagian belakang rumah korban.

"Air setinggi 1 meter masuk ke rumah Pak Hamid," ujar Atin.

Lurah Sukaresmi, Susanto mengatakan, lokasi musibah merupakan rumah kontrakan. Di tempat tersebut, terdapat tiga rumah petak dengan total penghuni 12 jiwa.

"Dari tiga petak, satu petak rumah yang roboh. Tapi semua penghuninya akan kami ungsikan," ujar Susanto.

Kepala BPBD Kota Bogor, Ganjar Gunawan menyatakan, korban tewas akibat terseret arus dari tanggul yang jebol di sekitar SMA Negeri 2 Kota Bogor. "Karena tidak kuat menahan debit air yang tinggi, jadi jebol dan airnya mengalir deras ke rumah warga," kata dia.

Saat ini petugas masih melakukan evakuasi di lapangan, membantu menyelamatkan harta benda milik korban maupun kendaraan bermotor milik sejumlah siswa yang ikut hanyut terbawa arus banjir bandang.