Sukses

Teror Bom Bandung, dari Pegunungan Janto ke Cicendo

Yayat pelaku bom Bandung adalah residivis kasus terorisme. Penjara tidak buat jera narapidana yang divonis 3 tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria bertubuh tambun dengan jaket hitam duduk di atas motor bebek di depan Taman Pandawa, Cicendo, Bandung, Senin pagi kemarin, sekitar pukul 08.30 WIB. Sekitar 50 meter dari pria tersebut sekelompok siswa SMA tengah berolahraga. Duaaarr... seketika ledakan keras terdengar dari arah pria tersebut.

"Saya lihatnya kasihan, kayaknya bapak itu kena ledakan, tadinya mau menolong dan saya awalnya belum tahu itu bom," kata SN saat berbincang dengan Liputan6.com, di Bandung, Senin (27/2/2017).

SN adalah salah satu siswa sekaligus saksi mata kejadian. Dia juga sempat mengejar pria yang tergopoh-gopoh pincang dan berlari kecil masuk ke Kantor Kelurahan Arjuna.

SN lalu meminta pelaku menyerah dan menurunkan pisaunya. "Lebih baik Bapak menyerah, turunin pisaunya. Kalau mau duel sama saya," tantang SN.

Salah seorang anggota Linmas yang hendak melerai, juga ditodong pisau oleh pria tersebut,  sambil berteriak "Mana pimpinan kantor ini?"

Namun SN perlahan mundur karena pelaku tetap membawa pisau dan mengarah kepadanya. Dengan pisau di tangan, pelaku naik ke lantai dua. Sementara salah seorang pegawai kelurahan menelepon polisi.

Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan memastikan ledakan tersebut adalah bom panci. Hasil identifikasi Gegana Brimob Polda Jabar, ditemukan gotri di dalam bom itu.

Pelaku Bom Bandung melarikan diri Kelurahan Arjuna, Cicendo (Liputan6.com/ Kukuh Saokani)

"Bom low explosive, tidak ada korban jiwa akibat ledakan itu," kata Anton saat berbincang dengan Liputan6.com.

Polisi bergerak cepat menyergap teroris yang bersembunyi dan membakar salah satu ruangan di Kantor Kelurahan Arjuna. Tidak hanya polisi, petugas pemadam kebakaran juga bejibaku memadamkan api.

"Kalau tidak dipadamkan bisa merambat. Di sana kan kawasan padat penduduk. Bisa habis terbakar," ujar Anton.

Di sisi lain, puluhan personel Brimob baku tembak dengan pelaku bom Bandung. Kurang dari dua jam polisi sudah berhasil mengendalikan situasi. Langkah ini dilakukan setelah pelaku tidak menunjukan niatan menyerah seperti imbauan aparat. Justru negosiasi polisi dibalas dengan muntahan peluru.

"Pelaku tewas, ini pengungkapan paling cepat, kurang dari dua jam sudah selesai," tutur Anton.

Hasil identifikasi kepolisian, pelaku adalah Yayat Cahdiyat. Dia residivis terorisme pada 2013 lalu. Hakim memvonis Yayat dengan pemufakatan jahat teror.

Dia merampok beberapa tempat di Karawang, Cikampek, dan Purwakarta. Hasil rampokannya dia belanjakan untuk amunisi. Amunisi itu dia kirim untuk pelatihan militer di Pegunungan Janto, Aceh Besar, Aceh.

Dari tangan Yayat, kata Anton, disita tas ransel, pemicu bom, serta sangkur.

Anton memastikan Yayat berafiliasi dengan gerakan radikal Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Jaringan ini terhubung dengan simpatisan ISIS Bahrun Naim.

Polisi masih menyelidiki adanya pelaku lain di balik bom panci Bandung. "Sejauh ini baru satu, tapi tidak menutup kemungkinan ada teman-temannya?" Kata Anton.

Pasca peristiwa tersebut, seluruh pelayanan kepada masyarakat dialihkan sepenuhnya ke Kantor Kecamatan Cicendo. Hal itu untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan susulan serta melancarkan penyelidikan kepolisian untuk mengetahui motif terduga pelaku teror tersebut.

Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, insiden bom Bandung tersebut mengganggu pelayanan publik di kantor kelurahan. "Kita tunggu saja secara waktu yang baik dari pihak kepolisian kapan kami bisa melanjutkan pelayanan. Sementara, seluruh pelayanan di Kelurahan Arjuna kita alihkan ke Kecamatan Cicendo," kata Ridwan Kamil di Jalan Arjuna, Bandung, Senin (27/2/2017).