Liputan6.com, Jakarta - Yayat Cahdiyat alias Dani alias Abu Salam, pelaku teror bom Bandung terpaksa dilumpuhkan petugas Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri. Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar menerangkan pihaknya masih menelusuri perjalanan Yayat hingga akhirnya memilih Lapangan Pandawa Bandung menjadi tempat peledakan bom panci.
"Kami masih mencari saksi. Bagaimana dia bisa hadir di lapangan itu. Bagaimana saudara Yayat ini membawa bahan peledak itu," kata Boy saat memberikan keterangan persnya di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Boy menambahkan, pihaknya juga masih menelusuri motif Yayat meletakkan bom panci di Lapangan Pandawa. Oleh karena itu, kata dia, penyidik masih mencari keterangan saksi dan fakta-fakta lainnya.
"Jadi kami perlu melakukan pencarian yang akurat. Apakah bom ini dia (Yayat) tinggalkan kemudian meledak, apakah bom ini sudah meledak terlebih dahulu. Tapi dugaan kita, dia sepertinya tidak menghendaki diledakan di situ. Dia kita duga salah dalam melakukan peledakan," terang Boy.
Mantan Kapolda Banten ini meminta masyarakat untuk turut aktif membantu polisi dalam mengungkap kasus bom Bandung ini. Boy berharap masyarakat melapor ke kepolisian terdekat bila mengetahui informasi tentang Yayat.
Advertisement
"Kalau ada masyarakat mempunyai informasi itu, sangat berharga untuk dilaporkan ke kepolisian," ucap Boy.
Sebelumnya, sebuah bom panci meledak di Lapangan Pandawa, Cicendo, Bandung, Jawa Barat, Senin 27 Februari 2017 sekitar pukul 08.30 WIB. Sesaat setelah ledakan itu, pelaku berlari ke dalam Kantor Kelurahan Arjuna. Dia mengancam pegawai dengan pisau.
Petugas berjibaku menyergap pelaku. Namun, pelaku bom Bandung tersebut dinyatakan tewas setelah baku tembak. Polisi menyita tas ransel, pemicu bom, sangkur, serta pistol. Yayat Cahdiyat sendiri akhirnya tewas dalam penyergapan itu.