Sukses

Temu Pemred Televisi, Menkominfo Rudiantara Bahas Digitalisasi

Meski telah menerapkan digitalisasi, Menkominfo Rudiantara memastikan, industri televisi akan terus ada dan tidak akan pernah mati.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, bertemu dengan para pemimpin redaksi televisi di kantornya.

Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup itu, turut hadir, pemimpin redaksi SCTV, Indosiar, dan Liputan6.com, Mohamad Teguh, juga dihadiri Indra Purnama Hadi selaku Manager News Production Indosiar, dan insan jurnalis yang tergabung dalam IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia).

Usai pertemuan, Rudiantara menuturkan, berdiskusi tentang migrasi dari televisi analog ke digital pada 2019. Hal ini seperti tertuang dalam revisi Undang-Undang Penyiaran.

"Tadi kita bicarakan dengan teman jurnalis televisi, saya ingatkan, jangan anggap remeh migrasi digital ini. Karena akan mempengaruhi tata cara dan model bisnis televisi itu sendiri," kata Rudiantara di kantornya, Jakarta, Selasa (28/2/2017).

Karena itu, ia melanjutkan, pihaknya akan mengumpulkan para pelaku jurnalis televisi untuk memikirkan implikasi ke depan. Selain itu, ia menambahkan,  para jurnalis televisi melihat titik optimal terkait tahap migrasi ke digital.

Meski telah menerapkan digitalisasi, Menkominfo Rudiantara memastikan, industri televisi akan terus ada dan tidak akan pernah mati.

"Mengaca pada negara lain yang menerapkan digitalisasi sekalipun, tetap akan ada industri TV lainnya, tidak akan mati karena digitalisasi. Justru ini memberikan benefit banyak. Walaupun ada fase bumpy (naik turun) karena sedikit goncang, pasti akan ada titik equalibiriumnya," jelas Rudiantara.

Dia menuturkan, industri televisi merasakan satu sampai dua tahun fase naik turun. Meski begitu, akan banyak keuntungan yang bisa diraih, baik bagi negara maupun industri televisi.

"Benefitnya, terjadi penghematan penggunaan frekuensi. Sehingga kita bisa manfaatkan untuk brodband. Bagi perusahaan brodcast-nya, dengan beralih digital, tidak perlu banyak membangun infrastruktur frekuensi. Juga benefit industri, akan timbul konten lain," pungkas Menkominfo Rudiantara.