Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fachri Hamzah rupanya punya titipan saat Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud berkunjung ke DPR. Fachri menekankan ke depan harus ada pengertian lebih di antara ke dua negara, terkait buruh migran.
"Dengan kehadiran raja kita titipkan beberapa agenda selain isu perdagangan dan investasi. Kita berharap ada pengertian hubungan dua negara jika yang intinya kita harus saling memaklumi dalam kaitan tenaga kerja buruh migran," kata dia, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2017).
Siring munculnya permasalahan buruh migran di Arab Saudi, Fachri menjelaskan, tenaga kerja Indonesia di sana tidaklah punya niat jahat. Adanya sejumlah problem, menurutnya, murni dikarenakan penyesuaian lingkungan kerja yang belum diketahui dengan baik.
Advertisement
"Kami sampaikan kesan (kepada Raja Salman) bahwa sekarang di Saudi lagi banyak masalah, kita ingin garis bawahi bahwa pekerja Indonesia yang pergi tidak ada yang dengan niat jahat, tapi mereka penuh ketidaktahuan karena di lingkungan berbeda, ini harus ada pengertian," jelas dia.
Dalam evaluasi DPR, diterangkan Fachri, buruh migran Indonesia disebut sangat menikmati bekerja di Arab Saudi. Hal itu dikarenakan mudahnya mencari makanan halal dan budaya Islam kental seperti jadwal berpuasa yang sama dengan di Tanah Air.
"Dalam evaluasi kami (DPR), relatif tenaga kerja kita di sana menikmati karena gaya hidup sama. Makanan halal ada, puasa juga, jadi seperti keluarga," tutup dia.
Raja Salman bin Abdulaziz al Saud tiba di Gedung Nusantara 1 Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat. Raja Salman tiba dengan didampingi Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin yang satu mobil.
Tiba pukul 13.07 WIB, Raja Salman disambut langsung Ketua DPR Setya Novanto atau akrab disapa Setnov. Setya Novanto pun sempat bersalam pipi alias cium pipi kanan dan kiri dengan Raja Salman.