Sukses

Makna Pemberian Kiswah dari Raja Salman untuk Masjid Istiqlal

Menag Lukman Hakim mengatakan, kiswah diberikan khusus Raja Salman untuk Masjid Istiqlal, sebagai tanda kepedulian dan kedekatan.

Liputan6.com, Jakarta Usai salat sunah tahiyatul masjid di Istiqlal kemarin, Raja Salman bin Abdulaziz al Saud memberikan cendera mata, berupa kiswah atau kain penutup Kakbah. Pemberian tersebut melalui Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nazaruddin Umar.

Kiswah berukuran tidak lebih dari 3 meter tersebut bertuliskan ayat suci Alquran dalam bentuk kaligrafi, dan dijahit oleh orang kepercayaan kerajaan Arab Saudi menggunakan benang emas.

Kaligrafi tersebut berisi ayat 125 Surat Al Baqarah, yang membahas mengenai Kakbah. Arti ayat tersebut adalah:

"Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: 'Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk, dan yang sujud."

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, kiswah diberikan khusus dari Raja Arab Saudi untuk Masjid Istiqlal, sebagai tanda kepedulian dan kedekatan Raja Salman dengan masyarakat Indonesia.

"Intinya, itu adalah simbol bahwa perhatian tidak hanya pemerintah, tapi juga masyarakat Saudi Arabia terhadap Indonesia begitu besar," ucap Lukman di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 2 Maret 2017.

"Jadi itu sebagai simbol bahwa hati Beliau tetap melekat di hati umat muslim Indonesia. Itu dihadiahkan secara simbolis kepada Masjid Istiqlal," dia menambahkan.

Kebanggaan dan Kado HUT Istiqlal

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Protokoler dan Humas Masjid Istiqlal Abu Hurairah mengatakan, pemberian potongan kiswah dari Raja Salman menjadi kebanggaan dan kado ulang tahun Istiqlal.

"Itu bukan sesuatu yang sembarangan, karena karomahnya itu didoakan oleh jutaan orang saat di Kakbah. Apalagi, kiswah memang setiap tahun diganti dan sebelumnya kita juga telah merayakan milad ke-39. (Jadi) ini seperti kado," ucap Abu.

Selain itu, Abu menyatakan, orang kepercayaan Raja Salman menginginkan kiswah dapat dibingkai rapi dan dipajang di masjid, sehingga dapat disaksikan masyarakat Indonesia.

"Apabila dipajang di Masjid Istiqlal, ini akan menjadi daya tarik tersendiri. Sebagai protokol Istiqlal menginginkan dipajang di ruang VIP, sehingga dapat disaksikan oleh masyarakat seperti beduk yang di atas," ujar dia.

Namun, Abu menyatakan, keputusan penempatan kiswah ada di tangan Ketua Pengelola Masjid Istiqlal atau Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

"Apalagi ini nilainya sangat mahal, benangnya dari emas dan dikerjakan oleh orang yang dipercaya oleh kerajaan. Tapi ini nilai keagamaan lebih tinggi, nanti kita juga akan laporkan pemberian ini ke Kementerian Agama," tutur dia.

Abu berharap kiswah tersebut dapat menjadi obat rindu masyarakat Indonesia, tatkala ingin menjalankan ibadah umrah ataupun haji di Tanah Suci Mekkah.

Raja Salman salat sunah tahiyatul masjid di Masjid Istiqlal pada Kamis 2 Maret kemarin, usai berkunjung ke Gedung DPR. Kunjungan tersebut hanya berlangsung sekitar 30 menit, dan melanjutkan kunjungan ke Istana Merdeka.