Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah aktivis Muhammadiyah yang tergabung dalam kelompok Relawan Matahari Jakarta (RMJ) menyatakan, tidak tepat jika nama Muhammadiyah digunakan untuk dukung mendukung salah satu pasangan calon di Pilkada DKI 2017.
Ketua RMJ Supriadi Djae mengatakan, dukungan politik hal wajar dilakukan kader Muhammadiyah. Hanya, jika secara langsung mengambil nama Muhammadiyah, maka telah bertentangan dengan sifat dari ormas itu yang tidak berafiliasi politik.
"Kalau membuat relawan, jangan pakai nama Muhammadiyah. Walaupun anggotanya orang Muhammadiyah tapi nama itu nama persyarikatan. Itu tentu menyakiti hak berdemokrasi warga Muhammadiyah," tutur Supriadi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/3/2017).
Advertisement
Supriadi menyampaikan bahwa warga Muhammadiyah itu cerdas dalam berpolitik. Untuk itu, jangan sampai membawa-bawa nama Muhammadiyah hanya demi kepentingan politik praktis saja.
"Kami berharap jangan sampai melacurkan nama persyarikatan," jelas dia.
Menurut dia, pernyataannya itu menanggapi terbentuknya Relawan Muhammadiyah Jakarta Jumat 2 Maret 2017 lalu di Aula Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STEI) Muhammadiyah Jakarta, Jakarta Selatan.
Hasilnya, selain membentuk Relawan Muhammadiyah Jakarta, mereka menyatakan dukungan untuk paslon cagub-cawagub DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno di putaran kedua Pilkada DKI 2017.
"Jangan catut (nama Muhammadiyah) untuk kepentingan politik," pungkas Supriyadi.