Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menilai sorotan publik terkait kehadiran Raja Salman bin Abdulaziz al Saud adalah hal wajar.
"Kenapa itu? Karena banyak wah. Rombongannya wah, fasilitasnya wah. Tiap hari televisi membahas tangga pesawat yang pakai eskalator, mobil yang berapa harganya, macam-macam. Heboh sebangsa ini. Di Timur Tengah juga heboh, karena melihat kehebohan kita," ucap JK di Hotel Mercure Jakarta Pusat, Senin (6/3/2017).
JK menyatakan, ada dua macam negara yang menjadi sorotan saat ini, yakni negara kaya dan negara nakal.
Advertisement
"Castro diperhatikan, Chaves di Venuzela, Ahmadinejad di Iran, atau sekarang ini Korea Utara Kim Jong-Il. Mereka miskin tapi nakal," kata JK.
Indonesia, sebut JK, tak masuk dalam kategori keduanya. Bahkan, dengan nada bercanda dia mengaku hanya jadi pemberitaan kecil saat lawatan ke luar negeri.
"Kita dua-duanya tidak. Tidak kaya, tidak nakal juga. Jadi ke mana-mana tidak jadi berita. Saya ke mana-mana cuma berita kecil di koran," ujar dia.
Karena itu, dia meminta agar semua pihak harus bisa menjadikan negara Indonesia lebih maju dan mampu membantu negara lain.
"Kita harus maju dan mampu. Mau kita ngomong apa saja, tapi kalau tidak mampu, 'kau ngomong saja'. Selalu tangan di bawah. Harusnya tangan kita di atas," ujar JK.