Sukses

Dikira Bakal Ditilang, Pelanggar Lalu Lintas Dapat Helm Gratis

Banyak pelanggar lalu lintas berusaha kabur ketika Operasi Simpatik Polisi. Padahal, bukan mau ditilang tapi dibagikan helm gratis.

Liputan6.com, Jakarta - Operasi simpatik digelar anggota Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Utara di Jalan Gunung Sahari atau tepat di lampu merah depan Mangga Dua, Jakarta Utara. Puluhan personel kepolisian pun terlihat membuat barikade dan mengawasi pengendara motor yang melintas.

Pantauan Liputan6.com, banyak pengendara motor terlihat ketakutan dan memilih memutar jalan untuk menghindari hadangan polisi. Adu gocek pengendara dan polisi lalu lintas pun tak terhindarkan.

Ada pengendara yang mencoba melewati trotoar sampai melawan arah di kiri jalan. Sayang, usaha para pengendara motor sia-sia lantaran polisi sudah berjaga di kedua arah.

Kasat Lantas Jakarta Utara AKBP Agung Pitoyo mengatakan, alasan menggelar operasi simpatik di Jalan Gunung Sahari lantaran seringnya pengendara motor yang melintas tidak memakai helm.

Kebanyakan alasannya mereka tinggal tidak jauh. Padahal, jalan tersebut cukup berbahaya dan licin jika hujan. Apalagi seringkali kontainer melintas jalan itu.

"Ini adalah Jalan Gunung Sahari yang menjadi target operasi kita untuk menjalankan operasi simpatik. Karena di sini saya melihat banyak sekali pelanggaran yang tidak menggunakan helm," kata Kasat Lantas Polres Jakarta Utara AKBP Agung Pitoyo di lokasi, Selasa 7 Maret 2017.

Agung melanjutkan, banyak pengendara motor yang tidak mengetahui operasi simpatik sifatnya hanya memberikan teguran dan menumbuhkan kesadaran tertib berlalu lintas. Dalam operasi tadi, pihaknya juga membagi-bagikan helm kepada pengendara yang tidak memakai helm.

Penindakan berupa pemberian surat bukti pelanggaran (tilang) baru akan diterapkan ketika Operasi Patuh Jaya nanti. Pemberian terguran dan helm ini diharapkan membuat masyarakat dapat lebih taat berlalu lintas.

"Dengan adanya kegiatan Operasi Simpatik ini nanti kan pasti ada Operasi Patuh. Pada saat Operasi Patuh itu akan kita tegakkan dengan memberi tilang. Untuk sementara kita berikan teguran-teguran saja. Semoga masyarakat sadar," ujar dia.

Yeni, seorang ibu yang kedapatan mengendarai motor tanpa memakai helm bersama anaknya, mengaku baru saja pulang menjemput anaknya sekolah dan terburu-buru ingin pulang ke rumah. Ia pun berterima kasih dengan polisi yang memberinya helm.

"Saya dari sekolah, habis jemput anak. Tapi lupa bawa helm. Karena buru-buru. Mudah-mudahan lebih bagus lagi pelayanan polisi," tutur Yeni.

Parmin, warga Pademangan, sempat takut ditilang polisi karena tidak menggunakan helm. Namun, ketika dia mendapatkan helm dari polisi, dia bersyukur dan berterima kasih. Ia mengatakan tidak akan mengulangi perbuatannya melanggar aturan lalu lintas.

"Tadi sempat deg-degan. Saya mau belok tapi malah dipanggil. Saya mikirnya bakal ditilang. Tapi ternyata dikasih helm. Alhamdulillah, baik lah. Ini untuk menjaga keamanan pengendara motor. Saya ucapkan terima kasih. Tidak akan saya ulangi lagi," tutup dia.