Sukses

Indahnya Jembatan Merah Bantaran Sungai Cisadane Tangerang

Seiring penataan Bantaran Cisadane, muda-mudi yang berbuat mesum perlahan hilang.

Liputan6.com, Tangerang - Bantaran Sungai Cisadane di Kota Tangerang yang semula kumuh dan kerap dijadikan lokasi mesum pasangan muda-mudi, kini bersolek menjadi destinasi gratisan warga lokal. Kini, banyak warga menyebut flying deck Cisadane yang berlokasi di Jalan Kalipasir Indah ini sebagai spot selfie yang wajib dikunjungi bila ke Kota Tangerang.

Lokasi yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari kawasan kuliner Pasar Lama Kota Tangerang, menjadikan bantaran Sungai [Cisadane kawasan seru untuk sekedar ber-swafoto atau merasakan belaian semilir angin Cisadane yang memanjakan wajah.

Bahkan bila mengunjungi jembatan merah sepanjang 142 meter ini, pengunjung ataupun warga sekitar juga bisa melihat langsung rutinitas petani cacing sungai ataupun nelayan tradisional, yang menggantungkan hidupnya di Sungai Ciaadane.

"Cocok ke sini di pagi hari, sekitar jam 6 sampai jam 8 lah. Atau sore yang lebih keren, jam 16.30 sampai magrib " ujar Surinah (40), salah seorang warga setempat saat berbincang dengan Liputan6.com, beberapa hari lalu.

Dia mengaku menyaksikan langsung perbedaan sebelum ataupun sesudah dibangunnya flying deck ini. Dulu, katanya, dia risih melihat pasangan muda mudi yang sekedar mampir untuk mojok dibalik kerimbunan pohon di pinggir Sungai Cisadane.

Wisata Bantaran Cisadane ala Flying Deck di Kota Tangerang. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Atau banyak juga yang sekedar nongkrong hingga tengah malam, ini membuat warga terganggu. "Iya, pernah Satpol PP ke sini ngusir, entar beberapa hari kemudian ada lagi yang begitu. Enggak ada kapoknya," kata Surinah.

Lalu, dibangunlah kawasan wisata yang berada di pinggir jalan kawasan kota tua di Tangerang itu. Entah karena malu atau memang sudah tertata cantik, Surinah mengaku para muda mudi yang iseng berbuat mesum sudah tidak pernah lagi menampakan wujudnya.

"Gantinya banyak pengunjung muda mudi yang asik foto-foto, nongkrong. Paling warga ngingetin untuk jaga kebersihan, jangan corat coret, atau rusak fasilitasnya. Ini kan juga untuk area bersantai warga sini," tutur dia.

Pemkot setempat memang menggratiskan area tersebut untuk dikunjungi, hanya saja dikenakan parkir kendaraan motor atau mobil Rp 2 hingga 3 ribu untuk sekali parkir. Itupun dikelola oleh warga setempat, yang diakui mereka bisa menambah penghasilan untuk kebutuhan hari-hari.

Sementara salah seorang pengunjung Prakas Arief mengaku, dia memang sudah terbiasa lewat Flying deck ini, namun baru sekali mengunjunginya langsung. "Karena kan kalau kuliah dan ingin ke Stasiun Tangerang lewat sini, sekilas memang indah. Banyak juga yang nongkrong, foto-foto, dan bisa lihat langsung pemandangan Sungai Cisadane," tutur dia.

Lalu Prakas mengaku sengaja mengunjungi jembatan merah tersebut, menurutnya yang menarik adalah ketika berjalan menyusuri jembatan yang terkesan mengapung itu. Terlebih bila malam, lampu-lampu taman yang berada di sepanjang jembatan menyala, berpadu apik dengan lantai jembatan yang terbuat dari kayu ulin, romantis suasana.

"Sekilas mirip jempatan yang membentang di Pantai Ancol, ini versi sungainya. Keren banget, cocok buat foto-foto atau kalau mau ada yang prewedding," katanya seraya tertawa.

Wali kota Tangerang Arief R Wismansyah mengaku, flyingdeck Cisadane salah satu kawasan penghijauan yang baru diresmikannya pada tahun lalu. Dia mengaku pengerjaan yang menelan anggaran Rp 900 jutaan ini baru tahap awal, nantinya akan disambung sampai ke bantaran kawasan kuliner dan kota tua Pasar Lama.

"Nanti nyambung terus, InshaAllah di tahun ini anggaran dan pengerjaannya. Kalau semua dibeginikan, selain mempercantik bantaran Cisadane juga jadi fasilitas warga untuk bersantai atau sekedar mancing ikan," kata Arif.

Video Terkini