Liputan6.com, Bogor - Sudah sepekan alat pengukur otomatis ketinggian debit air (automatic water level) dan radio komunikasi di Bendung Katulampa, Kota Bogor, rusak. Padahal, alat ini sangat vital untuk memantau dan melaporkan debit air ketika hujan melanda kawasan Puncak Bogor dan sekitarnya.
Penjaga Bendung Katulampa, Andi Sudirman, mengatakan, kerusakan alat pengukur otomatis ketinggian debit air disebabkan material sampah yang terbawa arus air sungai.
Baca Juga
"Sampah yang terbawa arus menabrak alat ini sehingga rusak," ujar Andi, Rabu (8/3/2017).
Advertisement
Selain alat pengukur otomatis ketinggian debit air yang rusak, penjaga Bendung Katulampa juga direpotkan oleh rusaknya sejumlah fasilitas di pos tersebut seperti satu unit monitor dan radio komunikasi yang menghubungkan ke Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta.
"Semuanya rusak tersambar petir seminggu lalu. Tapi untuk alat ini sedang diperbaiki," ujar dia.
Untuk sementara ini, informasi bahaya banjir dilakukan secara manual. Setiap di hulu sungai diguyur hujan deras, petugas berjalan kaki sekitar 200 meter dari pos penjagaan untuk mengukur debit atau ketinggian air untuk kemudian diumumkan kepada masyarakat.
"Kami laporkan debit air melalui Whatsapp atau SMS. Tapi untuk alat ini sedang diperbaiki," ucap Andi.
Hadi Puji, petugas pemantau Bendung Katulampa mengatakan, alat yang dipasang di muka air Sungai Ciliwung lebih akurat dibanding alat ukur manual (meteran air) yang saat ini difungsikan.
"Alat itu pun praktis, kita tinggal memantau di pos, nanti ada sinyal bahaya siaga berapa sebagai pemberitahuan datangnya banjir," kata Hadi.