Liputan6.com, Jakarta - Keluarga Yayat Cahdiyat tersangka kasus bom Bandung hingga kini belum juga mendatangi Rumah Sakit Polri Kramar Jati. Padahal, jenazah Yayat sudah diautopsi pada Jumat 3 Maret 2017 lalu.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan pihaknya masih mengupayakan mendatangkan keluarga untuk mengambil jenazah Yayat.
"Sampai saat ini keluarganya belum ada yang datang dan tentu sebagaimana prosedur di internal Polri kita akan terus mencari dan menemukan atau setidaknya ada yang mewakili," kata Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (8/3/2017).
Advertisement
Polri, sambung Martinus, tidak memberikan batas kepada keluarga untuk mengambil jenazah. Hanya saja, bila dalam waktu dekat pihak keluarga tidak mengambil jenazah Yayat maka Polri akan memakamkan jenazah.
"Kalau tidak ada juga nanti tentu kita akan makamkan sebagaimana aturan yang berlaku. Namun sampai saat ini kita masih menunggu kedatangan keluarganya. Pihak Densus 88 Anti Teror sudah berupaya untuk mendatangkan tapi sampai saat ini belum ada hasilnya," kata dia.
Sebelumnya, Yayat melancarkan aksi teror pada Senin 27 Februari 2017, pagi, di Taman Pandawa dengan meledakan bom panci. Dia sempat kabur masuk ke kantor Kelurahan Arjuna, dan menyebut mencari Densus 88 Antiteror Polri serta meminta rekannya dibebaskan. Sepak terjang Yayat dalam dunia teror telah tercata sejak 2010 lalu.
Ketika itu, Yayat turut dalam pelatihan aksi teror di Aceh yang juga melibatkan Dulmatin dan Abu Bakar Baasyir. Yayat berperan untuk menyiapkan logistik teror di Aceh pada 2009-2010. Yakni menyiapkan senjata api dan peluru yang diperoleh dari wilayah Bandung, Jawa Barat.