Sukses

Mencari Jodoh Sebenarnya di Kalijodo

Kalijodo yang semula menjadi tempat 'esek-esek', kini menjadi tempat JJS (Jalan Jalan Santai) bagi warga Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Kalijodo, siapa yang tidak mengenal sejarah dan apa yang menjadi ciri khas dari lokasi tersebut. Ya, sebagai tempat lokalisasi dan prostitusi tertua di Jakarta. Dari namanya, Kalijodo berarti tempat atau lokasi untuk mencari ‘jodoh’.

Pada awalnya, Jodoh di sini mengalami pergeseran makna, dari pasangan hidup menjadi 'pasangan tidur'. Kalijodo mungkin memiliki kesan dan makna khusus tersendiri bagi sebagian penduduk Jakarta. Cukup nostalgianya, sekarang kita masuk ke pokok pembahasan, yaitu pengalihan bentuk dan fungsi Kalijodo pada masa kini.

Pemprov DKI sudah memulai perombakan dan revitalisasi Kalijodo sejak Februari 2016. Kalau ada yang belum tahu, Kalijodo dialihfungsikan menjadi RTH (Ruang Terbuka Hijau), RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak) dan Taman Rekreasi terbesar se-Jakarta.

Pengalihan fungsi ini mengubah citra dan kondisi Kalijodo yang semula menjadi tempat esek-esek kini menjadi tempat JJS (Jalan Jalan Santai) bagi warga Jakarta.

Fasilitas-fasilitas yang dapat kita lihat dan pergunakan pun beragam, mulai dari taman bermain anak, lapangan olahraga seperti futsal, badminton, voli, dan lain sebagainya. Selain itu Kalijodo juga menyediakan arena bermain Skateboard dan BMX, luar biasa bukan? Visi dan Misi Pemprov DKI jelas, untuk memberikan tempat berkumpul dan berkegiatan secara positif. Anak-anak muda Jakarta pun kini memiliki pilihan baru untuk Hangout atau berkegiatan dengan komunitasnya.

Pemberdayaan aktifitas kaum muda menjadi kata kunci dalam program pengalihfungsian Kalijodo ini. Wakil Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa Kalijodo haruslah menjadi ajang kegiatan pemuda dari segala hal. Fasilitas olahraga dan ruang terbuka diharapkan dapat mendorong pemuda Jakarta untuk lebih banyak berkreasi dan berkarya. Banyak hal lain yang dapat dilakukan Pemuda Jakarta secara positif di Kalijodo, termasuk mencari ‘Jodoh’.

“Orang bisa pacaran di situ boleh, tetapi dengan pacarannya yang sehat. Orang boleh berolahraga di sono ya, kemudian orang bisa duduk-duduk bercengkerama main di sana,” kata Djarot.

Mendirikan fasilitas mumpuni dengan segala fasilitasnya sekaligus mengembalikan makna ‘Jodoh’ yang sebenarnya pada Kalijodo membuktikan Pemprov DKI memikirkan tiap-tiap programnya secara Detail. Djarot pun menjamin Kalijodo sudah aman dari segala tindakan kriminalitas dan prostitusi.

“Karena Kalijodo itu salah satu tempat prostitusi dan kriminalitas, kemudian kita bongkar dan kita jadikan taman yang bisa dinikmati oleh seluruh warga sekitar,” tegas Djarot.

(*)