Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap dengan penandatanganan Piagam Peresmian Pemajangan Kiswah Kakbah pemberian Raja Salman di Masjid Istiqlal menjadi pertanda semakin baiknya hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi. Dengan begitu, semakin banyak kemaslahatan yang terjadi di tengah era globalisasi di kedua negara.
"Mudah-mudahan ini merupakan simbol pertanda yang sangat positif tak hanya menjaga dan memelihara hubungan baik kedua negara, tapi sekaligus meningkatkan mengembangkan hubungan tersebut dan semakin mempererat dan memperkokoh persaudaraan kita antara dua negara," ujar Lukman di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (10/3/2017).
Baca Juga
Senada dengan Lukman, Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) Muhammad Muzammil Basyuni juga berharap agar Masjid Istiqlal menjadi tempat yang baik untuk melaksanakan ibadah. Hal ini sesuai dengan isi ayat Alquran di dalam Kiswah yaitu surat Al Baqarah ayat 125 yang berbunyi:
Advertisement
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dan (ingatlah) tatkala kami telah menjadikan rumah (Ka'bah) tempat berkumpul dan aman bagi manusia (maka) jadikanlah maqom Ibrahim sebagai tempat salat.
"Maka mudah-mudahan dengan lafal dan ayat itu, Masjid Istiqlal adalah bagian dari maqom Ibrahim," ucap Muzammil.
Dengan meletakkan kiswah dari Raja Salman itu di tempat istimewa, lanjut Muzammil, merupakan bentuk syukur dan penghargaan pihak masjid kepada penjaga dua kota suci umat Islam itu.
"Ini adalah tanda dan manifestasi syukur kita, penghargaan kita kepada orang yang telah begitu peduli menghadiahkan potongan kiswah yang maknanya demikian tinggi nilainya dan sekaligus sebagai pertanggungjawaban kita, ini hadiah yang tak ternilai," tutur dia.
Pembuatan Museum di Istiqlal
Selain itu, Muzammil mengatakan sebelum kedatangan Raja Salman, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia sempat menyampaikan alangkah indahnya jika di Masjid Istiqlal dibuatkan sebuah museum.
"Mudah mudahan bagi kita ini tidak ada kendala, karena Masjid Istiqlal sudah menjadi cagar budaya, mudah-mudahan pembangunan itu tidak merusak kecagarbudayaan itu," sambung dia.
Muzammil menyebut nantinya museum yang ada di Istiqlal menghadirkan 5 unsur sekaligus.
"Dan mudah-mudahan dengan adanya museum itu bagus sekali, kan itu ada 5 unsur yaitu museum Allah jadi tentang Allah, kemudian museum Rasulullah SAW, lalu kemudian alhayatu quraniah, kemudian al hadarat islamiyah, dan satu lagi pusat kajian keilmuan," pungkas Muzammil.