Liputan6.com, Purwakarta - Proses perbaikan jembatan Cisomang di Tol Cipularang Kilometer 100.700 di wilayah Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang mengalami pergeseran, masih dilakukan pekerja dari Jasa Marga dan Kementerian Pekerjaan Umum.
Proses perbaikan meliputi tahap lanjutan dari perbaikan awal serta perbaikan secara permanen. Perbaikan dilakukan dengan memperkuat kolom hingga pelapisan pilar menggunakan bahan kimia. Perbaikan juga dilakukan dengan memasang bore pile serta penjaketan sebagai perbaikan tahap permanen.
Perbaikan jembatan Cisomang sudah memasuki bulan ketiga, pascajembatan tersebut mengalami pergeseran pada Desember 2016.
Advertisement
Para pekerja menyatakan, perbaikan telah mencapai 70 persen. Banyaknya kendala menjadi alasan proses pengerjaan belum juga rampung, mengingat masih terjadinya pergerakan tanah sehingga membuat pilar di jembatan tersebut terus mengalami pergeseran.
Kondisinya diperparah dengan faktor cuaca, karena wilayah itu terus menerus diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Direktur jembatan dari Kementerian PU Hedy Rahadian mengatakan, pergeseran relatif masih terjadi namun sudah berkurang dan cenderung melambat atau di bawah angka kritis. Pada pilar P-1, saat ini jarak pergeserannya di angka 33 sentimeter dari angka kritis 40 sentimeter.
"Kita ukur dengan inklonometer cenderung untuk pletening artinya cenderung stagnan, di atas ada lokasi yang masih bergerak sedikit. Itu karena gangguan proses konstruksi yang kita lakukan. Kalau pergerakannya masih di bawah batas kritis yang kita tetapkan masih ada spare yang cukup, waktu yang cukup untuk kita bekerja," ucap Hedy di Cisomang, Sabtu (11/3/2017).
Proses perbaikan Jembatan Cisomang di Kilometer 101.700 itu ditargetkan rampung pengerjaannya pada akhir Maret ini.
Sementara dampak dari pergeseran di jembatan Cisomang, membuat lalu lintas di Tol Cipularang di jalur Jakarta menuju Bandung, di wilayah Purwakarta terus macet. Hal itu terjadi lantaran adanya antrean kendaraan besar di pintu keluar Tol Jatiluhur. Angkutan besar seperti truk belum bisa melintasi jembatan tersebut.
Selain di dalam tol, kemacetan juga menjadi langganan setiap harinya di jalan arteri Purwakarta - Bandung. Bahkan kemacetan terjadi sepanjang hari, baik siang maupun malam hari.
"Kemacetannya sangat luar biasa di jalur Purwakarta - Bandung ini dan terjadi siang - malam. Saya kalau berangkat kerja itu biasanya hanya butuh waktu setengah jam. Sekarang bisa lima jam," kata salah seorang warga Sukatani Purwakarta, Djalal Sayuti.