Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menggeledah sebuah rumah kontrakan terduga teroris Bandung. Rumah kontrakan di Gang Bahpian, Kelurahan Sukahaji, Babakanciparay, Bandung, Jawa Barat, itu diduga sebagai tempat para terduga teroris Bandung membuat dan merakit bom panci.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, kontrakan yang dijadikan laboratorium itu dikelola oleh pelaku teror berinisial A.
A merupakan rekan dari Yayat Cahdiyat, teroris yang tewas dilumpuhkan Densus 88 Polri.
Advertisement
"A ini ahli kelistrikan. Dia punya kemampuan dalam merakit bom," kata Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (13/3/2017).
Dia menambahkan, A sempat mengajari Yayat tentang cara merangkai bom panci. A, ucap Boy, belajar membuat bom dari video yang beredar di dunia maya.
"Karena online training ini sudah menjadi tren, menjadi pengetahuan yang sifatnya umum. Bom panci ini menjadi bom yang diteruskan oleh markas besar ISIS," ucap Boy.
Sebelumnya, Yayat Cahdiyat melancarkan teror pada Senin pagi 27 Februari 2017 di Taman Pandawa dengan meledakkan bom panci. Dia sempat kabur masuk ke kantor Kelurahan Arjuna, dan menyebut mencari Densus 88 Antiteror Polri serta meminta rekannya dibebaskan. Sepak terjang Yayat dalam dunia terorisme telah tercatat sejak 2010.
Ketika itu, Yayat turut dalam pelatihan teror di Aceh yang juga melibatkan Dulmatin dan Abu Bakar Baasyir. Yayat berperan untuk menyiapkan logistik teror di Aceh pada 2009-2010, yakni menyiapkan senjata api dan peluru yang diperoleh dari wilayah Bandung, Jawa Barat.