Liputan6.com, Jakarta - Laga final Piala Presiden 2017 yang mempertemukan antara Borneo FC dengan Arema Malang, diwarnai aksi penyerangan suporter Aremania itu.
Rombongan bus yang mengangkut suporter Aremania diserang oleh kelompok tak dikenal di Tol Jagorawi KM 31, Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Minggu malam, 12 Maret 2017.
Baca Juga
Akibat insiden tersebut, satu kendaraan Brimob dan bus yang ditumpangi suporter Singo Edan ini rusak terkena lemparan batu.
Advertisement
Aksi tersebut berakhir setelah polisi yang mengawal suporter Singo Edan, menembak dengan gas air mata ke kerumunan massa yang diperkirakan lebih dari 100 orang itu.
Polisi menyisir lokasi tersebut. Hasilnya, lima orang yang diduga turut serta melakukan penyerangan itu ditangkap. Mereka yang berumur antara 18 hingga 23 tahun itu di antaranya berinisial RM, HD, AA, dan RA.
Selain itu, polisi juga menyita 36 unit sepeda motor, empat telepon genggam, linggis, dan dua dompet, yang diduga milik para pelaku penyerangan suporter itu.
"Senjata tajam, dompet, dan HP ditemukan di dalam bagasi motor," ujar Kapolres Bogor, AKBP Andi Muhammad Dicky, Bogor, Senin (13/3/2017).
Menurut Dicky, massa tersebut diduga sudah merencanakan penyerangan terhadap rombongan kendaraan suporter Aremania itu. Sebab saat penyisiran, polisi menemukan puluhan sepeda motor di kebun samping Tol Jagorawi.
Saat ini penyidik Polres Bogor masih memeriksa lima terduga pelaku penyerangan suporter Aremania itu. "Belum jadi tersangka. Statusnya masih terperiksa," kata Dicky.