Liputan6.com, Jakarta - Usai melantik 17 duta besar Indonesia untuk sejumlah negara, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak para pejabat dan beberapa tamu untuk santap bersama. Sebuah meja panjang coklat di salah satu sisi Istana Negara menjadi saksi.
Tampak Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua DPR Setya Novanto, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dan beberapa pejabat lainnya.
Baca Juga
Yang menarik, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon juga turut duduk dan makan satu meja dengan Jokowi. Padahal, keduanya dikenal sangat keras bila mengomentari isu terkini yang berkaitan dengan pemerintah. Obrolan para pejabat ini cukup lama sampai akhirnya satu per satu meninggalkan Istana Negara.
Advertisement
Surya Paloh menjelaskan, obrolan santai terjalin saat pertemuan satu meja dengan Presiden Jokowi. Beberapa isu terkini juga dibahas. Hanya saja, Surya Paloh ogah mengungkap lebih dalam saat ditanya terkait e-KTP.
"Ada mas Hasto ada bang Fadli. Semangat itu kan semangat kekeluargaan. Tadi banyak berbincang dengan Presiden dan Wakil Presiden, ya tukar informasi pikiran," kata Surya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/3/2017).
Sementara, Fadli Zon mengatakan, obrolan yang terjadi bersama Jokowi terbilang cukup produktif. Beberapa kondisi terkini juga dibahas. Ada pula beberapa ide yang muncul saat obrolan terjadi.
Sementara, terkait kasus e-KTP memang turut dibahas. Tapi memang tidak mendalam dan tercampur dengan beberapa fokus pembicaraan lainnya.
"Termasuk juga disinggung informasinya darimana dan sebagainya. Lalu soal Freeport dan lain-lain. Ya ini lah sharing aja. Kan besok rencananya ada rapat diundang semua pimpinan lembaga tinggi negara," ucap Fadli usai makan satu meja dengan Presiden Jokowi.