Liputan6.com, Pekanbaru - Pesawat tempur TNI AU tergelincir di ujung landasan pacu Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Riau. Pesawat ini diduga tergelincir usai menjalani latihan rutin, Selasa sore tadi.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama Henri Alfiandi dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Hanya saja, penerbang berbintang satu di pundaknya ini belum bisa menjelaskan secara detil kejadian dimaksud.
"Iya benar (kejadiannya)," kata Henri kepada wartawan melalui pesan singkatnya, Selasa malam (14/3/2017).
Advertisement
Dia mengaku masih belum memperoleh data rinci terkait peristiwa ini.
"Maaf belum bisa saya kumpulkan data, malam ini saya adakan konprensi pers, tunggu saja. Jam 10 (malam)," tegas Henri.
Pihak Bandara Sultan Syarif Kasim II dikonfirmasi tak menampik adanya kejadian ini. Hanya saja, pihak bandara meminta konfirmasi lebih lanjut ke Lanud, karena merasa bukan wewenangnya.
"Silahkan dikonfirmasi ke bagian penerangan Lanud RSN (Roesmin Nurjadin)," sebut Officer In Charge Bandara SSK II, Bambang Setiawan kepada wartawan.
Dia menyebutkan, tergelincirnya pesawat tempur ini membuat sejumlah penerbangan sipil dialihkan. Di antaranya Maskapai Garuda dan Lion yang ingin mendarat di Pekanbaru.
"GA (kode penerbangan Garuda) 178‎ dari Jakarta dialihkan ke Batam, sementara Lion JT 295 RTB dari Kuala Namu return to Base (pulang kembali)," sebut Bambang.
Hingga kini belum diketahui pesawat tempur jenis apa yang jatuh, termasuk apakah ada korban jiwa tidak.
Informasi di lapangan, kejadian ini menjadi perhatian masyarakat sekitar. Warga memadati dan ingin menyaksikan proses pemadaman api. Ada 6 mobil pemadam kebakaran milik SSK II yang diturunkan untuk memadamkan api.