Liputan6.com, Jakarta Warga Kampung Gabus Rawa RT 05 RW 06, Desa Srijaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, mendadak geger. Pasalnya, warga mendapati kelahiran seekor anak kambing yang tidak wajar. kepala kambing itu disebut menyerupai anjing.
Sang pemilik anak kambing, Kong Jesan, menceritakan kejadian itu berawal saat ia tengah asyik memberi pakan kepada 40 ekor ternak miliknya, Senin 13 Maret 2017 sore.
Baca Juga
Ia kaget bukan main saat mendengar suara 'embek..' di bawah pojokan kandangnya. Kong Jesan semakin kaget saat melihat seekor anak kambing lahir dengan wajah mirip anjing, di mana mata kambing itu saling berdempetan.
Advertisement
"Kan mirip Anjing Pudel, mukanya kecil, matanya juga tidak seperti kambing, tapi seperti Anjing," kata Kong Jesan seraya menunjukkan jarinya ke arah anak kambing tersebut, Selasa (14/3/2017) sore.
Ia menambahkan, kelahiran anak kambing itu, tidak seperti biasanya. Umumnya, kata dia, setiap kambing dapat melahirkan 3-4 ekor anak kambing.
"Ini udah 6 bulan nggak pernah lahiran. Sekali lahir, malah cuman ada satu ekor. Biasanya mah indukan lahirin ada 3 ekoran," jelas dia.
Hal ganjil lainnya, ucap Kong Jesan, sang induk tidak pernah sama sekali menyusui anaknya itu. Bahkan, jika disatukan dalam kandang bersama sang induk, anak kambing berwajah unik tersebut malah diinjak-injak oleh induknya.
"Mungkin karena anaknya serem, induknya nggak mau ngasi susu. Malah kalau didekatin, induknya ngamuk, gelisah," jelas dia.
Karena berwajah unik, Kong Jesan menamai anak kambing itu 'Cepot'. Karena wajahnya yang mirip tokoh wayang golek itu.
"Kalau dari jauh serem juga, karena matanya kaya cuma hanya ada satu. Mirip si Cepot," tandas dia.
Karena wajahnya yang unik, anak kambing itu menjadi tontonan warga. Tak sedikit warga, bahkan dari Jakarta dan Depok, datang hanya untuk melihat langsung anak kambing unik tersebut.
"Alhamdulillah, orang-orang pada ngisi uang di bak nampan untuk menaruh sumbangan seiklasnya," ucap dia.
Dengan uang itu, Kong Jesan akan membelikan susu untuk si Cepot. Sebab, uang untuk membeli susu tidak cukup untuk satu dus berukuran 400 gram.
"Induknya engga mau nyusuin, waktu pertama lahir juga kaga mau, dan terpaksa saat ini saya belikan susunya seperti susu manusia (SGM)," tambah Kong Jesan.
"Nyusunya doyan, kalau ada suaranya setiap jam sekali itu tandanya dia udah laper dan pengen nyusu. Kita berikan susu juga dengan menggunakan dot balita. Beli susu dalam sehari bisa sampai Rp 50 ribu," tutur dia.
Namun sayang, kondisi anak kambing itu belakangan berangsur-angsur menurun. Ia tak lincah dan lebih menghabiskan waktu untuk tidur. Kong Jesan menduga, kondisi tubuhnya melemah setelah banyak orang menghampirinya.
"Waktu pertama lahir mah ini lincah banget. Tapi sekarang sudah rada cape, dia tiduran aja. Mungkin karena banyak orang yang ingin pegang jadi dia seperti ini," jelas dia.
Untuk itu, dalam waktu dekat, Kong Jesan akan membawa anak kambing ini ke dokter hewan untuk diperiksa lebih lanjut. Selain itu, untuk mengetahui keanehan yang terjadi pada fisiknya.
"Kalau punya duit nanti bawa deh ke dokter hewan, karena ini akan saya pelihara sampai gede. Kalau seandainya ada yang mau beli juga kayanya kita akan koordinasikan dengan keluarga, apakah boleh dijual atau bagaimana," tutup Kong Jesan.