Liputan6.com, Jakarta Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat RI menghadiri undangan pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta seluruh pimpinan lembaga negara di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (14/3) kemarin.
“Kami membahas situasi sosial, ekonomi, politik dan berbagai isu terkini. Terutama mengenai perekonomian nasional dan mengurangi kesenjangan sosial. Presiden Jokowi meminta masukan dan berdialog dengan para pimpinan lembaga negara yang hadir,” kata Ketua DPR Setya Novanto, usai pertemuan yang didampingi Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Fadli Zon, Taufik Kurniawan dan Agus Hermanto.
Novanto menilai, saat ini pemerintah cukup realistis dalam mengelola roda perekonomian. Dirinya pun optimis target pertumbuhan ekonomi tahun 2017 di atas 5 persen bisa terealisasi. Dengan kondisi stabilitas politik dan keamanan yang semakin membaik, Novanto pun yakin pemerintah dapat menjaga iklim investasi dan memperluas pusat perekonomian di berbagai daerah.
“Saya mendukung pertumbuhan ekonomi yang memiliki dimensi keadilan, sehingga bisa sejalan dengan pemerataan pembangunan,” harap politisi Fraksi Partai Golkar itu.
Novanto mengakui usaha tersebut memang tak mudah. Mengingat situasi perekonomian global yang tidak pasti. Menurutnya, upaya konkrit pemerintah untuk mengatasi persoalan kesenjangan juga bisa dilakukan dengan meningkatkan akses dan alokasi kredit bagi usaha rakyat (UMKM).
Selain itu, tambah Novanto, pemberian subsidi bunga untuk kredit usaha rakyat (KUR) yang selama ini diberikan pemerintah sudah baik. Terutama dengan tingkat bunga KUR dibawah tingkat bunga pasar. Ini bisa menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan.
“Saya mengapresiasi pertemuan ini. Komunikasi dan kerjasama yang baik perlu dilakukan antar lembaga negara. Ini menunjukan semangat kebersamaan dalam membangun bangsa dan negara. Insya Allah, pertemuan seperti ini rutin dilakukan secara berkala,” harap politisi asal dapil NTT itu.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memaparkan peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang pada 2016 lalu telah mencapai 5,05 persen.
“Pertumbuhan ekonomi kita pada 2016 alhamdullilah mencapai 5,05 persen. Ini patut disyukuri karena pada 2015 lalu hanya mencapai 4,88 persen,” jelas Presiden. Kendati pertumbuhan ekonomi Indonesia itu sangat baik jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia, namun menurut Presiden, Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat.
Hadir pula dalam pertemuan ini, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan didampingi empat wakilnya, yakni Oesman Sapta Odang, Hidayat Nurwahid, Mahyudin dan E.E Mangindaan. Kemudian Ketua DPD RI Mohammad Saleh didampingi wakilnya, yakni Farouk Muhammad dan G.K.R Hemas. Dan hadir pula pimpinan lembaga tinggi negara lainnya dari Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial.
(*)
Advertisement