Liputan6.com, Jakarta - Tokoh NU KH Hasyim Muzadi meninggal dunia tadi pagi sekitar pukul 06.15 WIB di Malang, Jawa Timur. Selain mantan Ketua Umum PBNU, Hasyim Muzadi juga tercatat sebagai anggota dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Jokowi-Jusuf Kalla.
Ketua DPR Setya Novanto mengatakan, Hasyim Muzadi dalam pandangannya merupakan salah satu guru bangsa.
"Pertama inalilla wainalillarojiun dan pada hari ini kami kehilangan seorang tokoh karismatik dan juga guru bangsa sekaligus ulama, karena selama menjadi Ketua Umum PBNU sampai mendampingi Presiden Jokowi telah memberikan arti yang sangat besar," kata Novanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (16/3/2017).
Advertisement
Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, sepak terjang Hasyim Muzadi selama hidup tidak hanya dirasakan umat Islam di pesantren saja, melainkan juga aktif dalam mengikuti dinamika politik Tanah Air.
"Beliau juga menyentuh bukan hanya di pendidikan agama tapi juga masalah politik kebangsaan," ucap Novanto.
Pria yang akrab disapa Setnov ini mengaku kerap mengunjungi Hasyim Muzadi sebelum meninggal. Banyak hal yang dibahas saat pertemuan berlangsung.
"Dan saya terakhir-terakhir sebelum beliau almarhum, (saya) selalu mendekat, selalu berdiskusi dengan beliau tentang banyak hal. Saya juga selalu berkunjung ke pesantren beliau, banyak berikan arti untuk kepentingan diri saya dan juga Partai Golkar," ujar dia.
Tak luput, Novanto mendoakan agar KH Hasyim Muzadi mendapatkan tempat yang baik di sisi Allah SWT. Sosok budi pekerti yang baik membawa pengaruhnya bagi kepentingan bangsa dan negara.
"Saya sangat menghormati, mudah-mudahan beliau (Hasyim Muzadi) diterima oleh Allah SWT dan diampuni dosa-dosanya," doa Setnov.
KH Hasyim Muzadi wafat di Malang, Jawa Timur pada Kamis pukul 06.15 WIB. Putra Hasyim Muzadi, Yusron Shidqi mengatakan, jenazah ayahandanya itu akan dibawa ke Depok, Jawa Barat.