Sukses

Kelaparan di Indonesia Masih Level Serius

Di Asia Tenggara, kondisi kelaparan Indonesia hanya lebih baik dari Laos.

Liputan6.com, Jakarta Tingkat kelaparan Indonesia masih berada di level serius. Hal ini berdasarkan Global Hunger Index (GHI) 2016.

GHI dibuat untuk mengukur dan melacak kondisi kelaparan secara global. Indeks ini dikeluarkan oleh International Food Policy Research Institute (IFPRI), sebuah lembaga penelitian internasional yang selalu melakukan riset di bidang kelaparan dan kekurangan gizi di negara berkembang.

Peningkatan angka GHI suatu negara menunjukkan situasi kelaparan semakin memburuk. GHI menggunakan empat indikator yang bisa mewakili pemenuhan gizi suatu negara.

Indikator tersebut yaitu kondisi kekurangan gizi seluruh penduduk, berat badan dan tinggi anak di bawah lima tahun, dan angka kematian anak sebelum mencapai usia lima tahun.

Angka GHI Indonesia mengalami penurunan dibandingkan tahun 2008. Namun masih dalam tingkat kelaparan yang serius. Lebih dari 19 juta penduduk Indonesia masih kekurangan gizi. Bahkan 2 hingga 3 anak dari setiap 100 anak, meninggal sebelum berusia 5 tahun.

Tingkat kelaparan berdasarkan GHI melibatkan 118 negara di seluruh dunia. Beberapa negara yang berpenghasilan tinggi tidak diikutsertakan. Meskipun negara-negara berpenghasilan tinggi juga berpotensi memiliki masalah penduduk kelaparan, namun metode GHI tidak sesuai dengan negara-negara tersebut.

Jika melihat negara Asia Tenggara lain, kondisi kelaparan Indonesia hanya lebih baik dari Laos. Malaysia menjadi negara satu-satunya di Asia Tenggara dengan tingkat kelaparan di level rendah.