Liputan6.com, Depok - Toko grosir makanan ringan yang beralamat di Jalan Nangka RT 004 RW 05, Kelurahan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, menjadi saksi perjalanan hidup Abil Alifudin sebagai pedagang kaki lima.
Di toko bernama Afwan Cemilan itulah, siswa kelas IV SDN Tanjung Barat 09 Pagi itu mendapatkan dagangannya, untuk dijual kembali secara eceran di pinggir jalan dan sekolahnya.
Pada 2016, bocah bernama panggilan Abil yang masih mengenakan seragam sekolah itu bertandang ke toko tersebut. Dia menawarkan diri kepada pemilik toko untuk menjualkan barang dagangannya secara eceran.
Sari Ramadhani, pemilik Toko Afwan Cemilan sempat meragukan niatan Abil. Keraguan perempuan berhijab itu bukan tanpa alasan, sebab saat itu, dia tidak mengenal asal-usul si bocah.
Namun, perlahan hatinya luluh usai mendengar cerita Abil yang ingin membantu perekonomian keluarganya. Menurut perempuan 22 tahun itu, jarang sekali anak seumuran dia memiliki pemikiran seperti itu.
"Abil cerita sebelum toko ini ada, Abil telah jualan dengan cara seperti ini (datang ke toko-toko membantu berjualan). Akhirnya saya beranikan diri memberikan dia barang tanpa jaminan. Awalnya, saya kasih 20 bungkus," ucap Sari kepada Liputan6.com, Senin 20 Maret 2017.
Hari demi hari berlalu, Abil rajin membantu menjualkan barang dagangan toko cemilan itu. Selepas pulang sekolah dia selalu mampir ke toko itu mengambil cemilan yang hendak dijualnya.
Umumnya, Abil menjual makanan cemilan seperti kripik dan kacang-kacangan. "Waktu ambilnya biasa jam 13.00 WIB dan ba'da (usai) magrib. Seringnya, Abil mengambil 30 bungkus," ujar Sari.
Sari tidak pernah menargetkan Abil dalam menjual produknya dan menerapkan sistem bagi hasil. Bahkan, tak jarang uang yang disetorkan hanya sebagian kecil, sebagai ucapan terima kasih telah membantu melariskan dagangannya.
"Kami tetapkan harganya Rp 1.800. Dia mau jual berapa aja, terserah. Biasanya Abil memberikan uang Rp 30 ribu," ucap dia.
Sari mengaku terkejut melihat foto Abil viral di media sosial. Menurut dia, Abil memang anak yang jujur dan rajin. Karena itu, Sari merasa sangat terbantu dengan kehadiran Abil.
Advertisement
"Saya merasa kebantu karena kalau lagi sepi ada tambahan dari dia," Sari menandaskan.