Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mengatakan saat ini masyarakat tidak bisa menghindari perubahan, dimana perkembangan perangkat teknologi baru dunia menyebabkan cara manusia berinteraksi ikut berubah. Oleh karenanya DPR tidak bisa lagi mengandalkan pola-pola komunikasi dengan masyarakat secara tradisional.
“DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat dan ditugaskan untuk mendengar aspirasi masyarakat harus memodernkan dirinya, supaya dapat lebih cepat merespon apa yang menjadi persoalan-persoalan masyarakat. Kita ingin mempelajari hal itu dari Indosat, yang sudah lebih dahulu mengimplementasikannya,” ucap Fahri saat berkunjung ke Sarana Digital Engagement Center di Gedung Indosat, Jakarta, Senin (20/03) lalu.
Ia mengatakan, memang tidak bisa mengganti salaman dan silaturahim dengan cara digital, tetapi menyangkut aspirasi dan percakapan masyarakat, terutama kelompok kelas menengah, kaum muda, dan sebagainya, bisa ditangkap melalui digitalisasi sistem informasi di DPR.
“Ini salah satu aspek dari keseluruhan rencana DPR untuk membangun parlemen yang modern dan berbasis kepada IT dan sistem digital. itulah sebabnya kita datang ke Indosat, karena Indosat adalah salah satu perusahaan seluler yang paling tua di Indonesia, dan merupakan perintis yang telah banyak mengalami pengalaman internal,” ujarnya.
Ada satu pengalaman yang ingin dicontoh, lanjut Pimpinan DPR Korkesra ini, yaitu bagaimana menerapkan digital lifestyle dan juga sistemnya kepada crew dan anggotanya. Serta mendidik masyarakat tentang bagaimana living with digital Era.
“Ada tahapan berikutnya yang harus kita lakukan, sebab digital era ini juga perlu penyuluhan. Itu dikarenakan saat ini semakin banyak hal yang hilang dari kita, dimana digambarkan seseorang saat di meja makan dengan keluarganya tetapi semua anggota keluarga sibuk dengan Handphone. Pada akhirnya, masyarakat harus kita tuntun agar menggunakan telpon genggam yang dimilikinya untuk melakukan penggunaan dan komunikasi yang lebih positif," tandasnya.
(*)