Liputan6.com, Jakarta - Jenazah Yayat Cahdiyat terduga teror bom Bandung, telah diserahkan ke keluarganya. Jenazah pria itu berada di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur sejak akhir Februari 2017 untuk diautopsi.
"Untuk jenazah Yayat sudah diserahkan kepada keluarganya pada pada 15 Maret 2017 lalu," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (22/3/2017).
Yayat Cahdiyat merupakan terduga teroris bom panci di Lapangan Pandawa, Cicendo, Bandung, Jawa Barat pada Senin 27 Februari 2017. Usai bom tersebut meledak, Yayat kemudian melarikan diri ke kantor Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung.
Advertisement
Di tempat itu, Yayat dikepung anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dan Polda Jawa Barat. Lantaran terus melawan dan menolak menyerah, polisi melumpuhkannya dengan timah panas.
Jenazah Yayat kemudian diserahkan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diautopsi.
Sepak terjang Yayat dalam dunia teror telah tercatat sejak 2010 lalu. Ketika itu, Yayat turut dalam pelatihan aksi teror di Aceh yang juga melibatkan Dulmatin dan Abu Bakar Baasyir.
Yayat berperan menyiapkan logistik teror di Aceh pada 2009-2010. Yakni menyiapkan senjata api dan peluru yang diperoleh dari wilayah Bandung, Jawa Barat.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, berdasarkan analisis dan penelusuran dari tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, bom panci merupakan sarana yang praktis dan mudah untuk dirakit menjadi bom. Inilah yang tampaknya menjadi alasan pelaku Bom Bandung menggunakannya.