Sukses

Sopir Angkot dan Ojek Online di Bogor Sepakat Berdamai

Ada empat poin kesepakatan yang ditandatangani perwakilan dari sopir angkot dengan driver ojek online terkait kisruh di Bogor.

Liputan6.com, Bogor - Pengemudi ojek online dan sopir angkutan kota (angkot) di Bogor, Jawa Barat sepakat berdamai setelah terjadi kericuhan, Rabu 22 Maret kemarin. Kesepakatan terjadi setelah dilaksanakan mediasi oleh Kepolisian, TNI, dan Pemerintah Kota Bogor hingga Kamis dinihari.

Ada empat poin kesepakatan yang ditandatangani oleh perwakilan dari sopir angkot dengan driver ojek online terkait kisruh kedua pihak yang terjadi tiga hari berturut-turut ini.

Poin pertama kesepakatan bersama adalah masing-masing pihak menjaga kondusifitas Kota Bogor. Kedua, perwakilan organda, sopir dan perwakilan ojek online untuk saling bekerja sama menjalankan usahanya.

Kemudian, menyerahkan permasalahan yang terjadi kepada aparat penegak hukum dan masing-masing pihak juga menyatakan akan saling menghormati dan menjaga keamanan bersama.

Surat pernyataan bersama ditandatangani oleh kedua pihak. Selain itu, surat itu pun ditandatangani oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pulung, dan Dandim 0606 Kota Bogor.

Bima Arya mengatakan, kedua pihak sepakat untuk melakukan mediasi dan menjaga keamanan di Kota Bogor. Dia berharap kisruh tersebut segera berakhir dan tak terjadi lagi dikemudian hari.

"Arahan kami untuk ojek online jangan dulu pakai atribut," ujar Bima.

Sementara pascakericuhan, kata Bima, kondisi Bogor pada Kamis pagi ini normal. Walaupun tidak semua angkot beroperasi seperti biasa.

Ada beberapa trayek angkot dari Kota Bogor tidak sampai Terminal Laladon, yakni terminal batas kota dengan Kabupaten Bogor. Mereka masih khawatir kembali terjadinya keributan.

"Masih banyak yang wait and see, lihat situasi. Angkot arah Laladon dilaporkan tidak sampai tujuan dan kembali memutar karena masih khawatir," jelas Bima.