Liputan6.com, Jakarta Pelaut profesional adalah profesi yang asyik dan menjanjikan. Bagaimana tidak lapangan kerjanya begitu luas karena secara teritorial lautan lebih luas daripada daratan, berbanding 71 persen lautan dan 29 persendaratan.
Itulah yang menjadi alasan Muhammad Nur P.F untukmenjadi seorang pelaut. "Alasan saya simpel, karena laut lebih luas daripada daratan," kata Muhammad Nur P.F, Rabu (15/3/2017).
Mahasiswa lulusan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar tahun 2014 ini juga mengungkapkan bahwa selain lapangan kerja yang jelas gajinya pun terbilang besar.
Advertisement
"Gaji saya sebagai seorang perwira laut itu 3000 US Dollar perbulan, atau jika dirupiahkan berkisar 40 juta rupiah, dan ini terbilang standar, banyak perwira laut yang lebih besar gajinya," sebutnya.
Bahkan, kata Muhammad Nur, selama masa praktek atau Prala dirinya sudah mendapatkan gaji dari kapal yang ia tumpangi sebesar Rp 13 juta.
"Semasa prala itu kita sudah digaji, gaji saya waktu itu 1000 US Dollar, yah kalau dirupiahkan itu sekitar 13 jutaan," ungkap lulusan PIP Makassar jurusan Nautika itu.
Kapal yang ia tumpangi semasa masih Prala adalah kapal jenis Bulk Carrier atau kapal curah. Muhammad Nur menyebutkan setelah lulus dirinya tak lagi perlu pusing dan susah untuk mencari kapal lagi, karena kapal yang ia tumpangi semasa prala memanggilnya kembali untuk bekerja di kapal tersebut.
"Namanya kapal MV. Myrmidon dari perusahaan Amalthia Marine Inc., jenis kapal curah, saya berlayar hingga ke Amerika Latin, Eropa dan Arab. Kapal ini pula yang saya tumpangi semasa prala dulu dan setelah lulus saya di kapal itu lagi, jadi tidak begitu susah untuk mencari kapal setelah lulus," katanya.
Powered By:
BPSDM Kementerian Perhubungan
Â