Liputan6.com, Tangerang - Anggota Pramuka makan tanpa alas di Kabupaten Tangerang, Banten, kembali mendapat kecaman. Kali ini, kegiatan yang sempat viral di media sosial itu mendapat kritik dari para pimpinan Pramuka pusat.
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Nasional (Kapusdiklatnas) Gerakan Pramuka Suyatno menyesalkan adanya perihal tersebut. Pembina di Kabupaten Tangerang harus bertanggung jawab dan mendapat sanksi tegas.
"Pembina harus disadarkan bahwa posisinya sebagai pendidik sekaligus mitra bagi peserta didik. Pembina perlu ditegur jika menyalahi prosedur membina," ujar Suyatno di Tangerang, Banten, Senin (27/3/2017).
Advertisement
Sebagai pimpinan yang membawahi persoalan pendidikan dan pelatihan, Suyatno menegaskan cara-cara seperti itu tidak sesuai nilai-nilai kepramukaan yang selama ini sudah berjalan.
"Tujuan bagi peserta didik adalah pembelajaran adab yang berujung pada kemanusiawian. Makan itu proses beretika yang berpayung pada prinsip dasar kepramukaan dan kode kehormatan. Sekaligus ‎makan harus dijadikan momentum bagi anak untuk mengenali gizi, tata cara, dan proses bersamaan," kata dia.
Agar kegiatan semacam itu tidak terulang lagi, Suyatno mengimbau seluruh pelatih dan pembina Pramuka mempunyai perencanaan matang dalam menangani peserta didik, bukan asal-asalan.
"Pedomani tujuan Gerakan Pramuka melalui butir SKU (Syarat-Syarat Kecakapan Umum). Pelatih atau pembina Pramuka jangan melakukan kegiatan sendiri tanpa berbasis aturan kepramukaan," dia mengingatkan.
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault juga menyayangkan kejadian tersebut. Melalui akun Instagram @adhyaksadault, dia mengajak Pramuka untuk mengunggah foto-foto yang baik di media sosial.
"Ada ribuan foto dan video kegiatan Pramuka di setiap telepon genggam dan laptop anak Pramuka. Saya minta posting, upload semua foto dan video tersebut di medsos. Agar dunia tahu bahwa kegiatan Pramuka itu mendidik, menggembirakan, menginspirasi, menyenangkan, menguatkan persaudaraan anak-anak kita," ujar dia.
"Jangan sampai Gerakan Pramuka tercoreng hanya karena satu foto makan tanpa alas," mantan Menpora itu menandaskan.
Baru-baru ini dua foto yang diduga pelatihan atau pembinaan Pramuka dengan cara makan bersama hanya beralaskan rumput, yang diduga terjadi di Kabupaten Tangerang, Banten menjadi viral di media sosial.
Postingan dua foto tersebut diduga adalah bagian dari kegiatan Pramuka. Foto pertama berisi puluhan remaja berpakaian seragam pramuka berbaris rapi memunggungi beberapa remaja, yang diduga panitia kegiatan tersebut yang tengah mempersiapkan makanan berupa nasi dan sedikit lauk pauk.
Hanya saja, nasi tersebut diletakan begitu saja di atas tanah beralaskan rumput, tanpa ada alas lain seperti daun pisang atau bungkus nasi sebagai wadah makan. Pada foto kedua, setelah nasi dan lauk pauknya selesai disiapkan, para remaja berpakaian Pramuka tersebut langsung menyantapnya dengan posisi jongkok dan menggunakan jari mereka untuk makan, tanpa disediakan air mineral ataupun wadah lain.
Â