Sukses

Polisi Duga AK-47 Milik Bandar Narkoba yang Tewas dari GAM

Selain AK-47, polisi juga menyita senjata laras pendek jenis revolver dan 250 butir peluru.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Narkoba Polri menembak mati bandar narkoba berinisial FH di Binjai, Medan, Sumatera Utara. Dari penggeledahan kediaman tersangka, polisi menemukan senjata api laras panjang jenis AK-47 yang diduga diperoleh dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

"Senjata analisa kami dari konflik Aceh, GAM, karena yang bersangkutan tinggal di Aceh," tutur Direktur Tindak Pidana Narkoba Polri Brigjen Pol Eko Daniyanto di Kantor Dittipid Narkoba, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Senin (27/3/2017).

Ia menjelaskan, FH merupakan bandar narkoba dari jaringan Malaysia-Aceh-Jakarta. Mengingat lokasi peredaran barang haram, senjata itu kemungkinan hasil dari konflik yang sempat terjadi Aceh.

"Saya pastikan ini ori dan organik. Bukan rakitan," jelas dia.

Selain AK-47, polisi juga menyita senjata laras pendek jenis revolver dan 250 butir peluru. FH melakukan perlawanan saat diminta kooperatif terkait pengembangan lokasi tempat persembunyian barang haram (narkoba) dan senjata api lainnya. Hasilnya, FH pun tewas ditembak karena mencoba melarikan diri.

"Sindikat narkotika kini sudah mulai menggunakan senjata api. Ini patut diwaspadai. Ini sudah mulai berani," pungkas Eko.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, FH ditembak mati di daerah Binjai, Medan, Sumatera Utara. Sementara AZ tewas di kawasan perbatasan Aceh Tamiang.

"Yang tewas di Binjai ini bandar. Dari sini dia merupakan pengepul narkoba dari Malaysia ke Aceh, kemudian diedarkan ke Pulau Jawa," tutur dia di Kantor Direktorat Tindak Pidana Narkoba Polri, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Senin (27/3/2017).

Ditembaknya FH bandar narkoba, Rikwanto menyebut, merupakan pengembangan dari penangkapan tersangka AG dan NT di Cijantung, Jakarta Timur, pada Jumat 17 Maret 2017 lalu. Keduanya diringkus usai bertransaksi narkoba di depan Mal Cijantung.