Sukses

Dana Desa Jangan Hanya Fokus Fisik, DPR: Tapi Juga Kecerdasan

Anggota Baleg DPR Dwita Ria Gunadi menekankan agar para kepala desa menggunakan dengan baik dan benar

Liputan6.com, Jakarta Mengamati besarnya dana desa yang dikucurkan, anggota Baleg DPR Dwita Ria Gunadi menekankan agar para kepala desa menggunakan dengan baik dan benar sehingga tidak ada penyimpangan. Dari prioritas dana desa masih memfokuskan pada pembangunan infrastruktur karena memang kebutuhan untuk hal itu cukup besar.

“Tapi saya berasal dari Komisi X yang antara lain membidangi masalah pendidikan termasuk di dalamnya soal perpustakaan. Karena itu para kepala desa tidak hanya membangun fisik, tetapi juga membangun masyarakat yang cerdas, salah satunya dengan membangun perpustakaan,” tandas Dwita dalam perbincangan dengan pers usai mengikuti sosialisasi UU Desa di Wonogiri, Jateng, Jumat (24/3) lalu.

Menurut politisi Gerindra ini, dari sekitar 75 ribu desa, baru ada 22 ribu yang ada perpusatakaannya. Yang diharapkan, lanjutnya, bukan membangun fisik perpustakaan, tapi para kepala desa bisa membangkitan gairah membaca buat anak-anak itu.

Dalam sosialisasi hal itu tidak disampaikan sama sekali. “Tapi tadi saya sampaikan Sekjen Kementerian Desa yang ikut sosialisasi ini setuju bahwa membangun minat baca harus dimulai sejak dini. Komisi X sekarang ini sedang membahas RUU Sistem Perbukuan, alasannya antara lain literasi kita sangat rendah, dimana Indonesia masuk urutan 60 dari 61 negara. Komisi X juga sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan gemar membaca ke seluruh daerah," jelasnya.

“Sebagai anggota Komisi X yang juga anggota Baleg, kami mendorong Kementerian PDDT tidak hanya focus membangun fisik tetapi juga membangun kecerdasan melalui perpustakaan. Untuk buku bisa diperoleh di perpustakaan. Tapi kenyataannya kalau kepala desa tidak mempunyai pemikiran yang sama dengan kita maka hanya menumpuk saja di balai desa tidak dimanfaatkan dengan baik,” terang dia.

Untuk itu pula Dwita berharap, komitmen dari para kepala desa untuk memajukan perpustakaan dengan memanfaatkan para pemuda. Seperti di Padang mereka aktif mengantar buku ke rumah-rumah untuk membangkiitkan minat baca. Dengan sosialisasi ini sangat dinantikan komitmen bersama dari Pemdes dan pemerintah pusat bersinergi membangun desa menjadi lebih baik. Dengan kucuran langsung anggaran ke desa, masyarakat desa bisa mandiri sehingga bisa menjadi aset membanggakan untuk memajukan desa.

(*)