Sukses

Ketua MUI: Tak Perlu Lagi Ada Aksi 313

Ketua MUI KH Ma'aruf Amin meyakini gejolak semacam ini dengan sendirinya akan berakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Forum Umat Islam (FUI) akan menggelar aksi damai pada 31 Maret 2017 bertajuk Aksi 313. Aksi ini rencananya akan menjadikan Masjid Istiqlal sebagai titik kumpul untuk kemudian berjalan kaki hingga ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Ketua Majelis Ulama Indoesia (MUI) KH Ma'aruf Amin menilai, masyarakat sebenarnya sudah tidak perlu lagi menggelar demonstrasi semacam itu. Mengingat pemerintah sudah mendengar aspirasi massa sejak aksi 411 atau 4 November 2016 digelar.

"Kalau menurut saya, besok itu seharusnya kita sudah tidak perlu lagi apa ya demo-demo, itu sudah cukup. Sudah terdengar keinginan keinginan itu," kata Ma'aruf usai bertemu dengan Presien Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (30/3/2017).

Dalam pertemuan itu memang tidak dibicarakan secara khusus soal aksi 313 yang akan digelar besok. Rais 'Aam PBNU ini meyakini gejolak semacam ini dengan sendirinya akan berakhir.

Keyakinan itu muncul lantaran dirinya tahu betul Jokowi terus melakukan komunikasi dengan semua pihak, termasuk kelompok yang terus melakukan unjuk rasa.

"Presiden sekarang itu terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, insya Allah kalau menurut saya selesai mendengarkan apa yang dikemukakan Presiden saya kira nantinya akan hilanglah gejolak-gejolak," ucap dia.

Tuntutan Massa 313

Forum Umat Islam (FUI) kembali menggelar unjuk rasa yang akan dihadiri massa dari berbagai ormas Islam pada 31 Maret besok. Unjuk rasa bertajuk Aksi Bela Islam 313 ini rencananya akan dimulai pada waktu salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

Sekjen FUI Muhammad al Khaththath mengatakan aksi 313 akan diisi dengan kegiatan longmarch mulai dari Masjid Istiqlal hingga Istana Merdeka. Nantinya massa akan diarahkan untuk berputar melewati Jalan Merdeka Timur dan Jalan Merdeka Selatan terlebih dahulu.

Dia mengatakan, aksi 313 akan berupaya mengingatkan Presiden Jokowi agar segera mengambil keputusan untuk mencabut Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.