Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa disebut memberi tekanan kepada mantan anggota Komisi II DPR Miryam S Haryani yang menjadi saksi dalam kasus e-KTP, agar tidak mengaku membagi-bagikan uang proyek tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh penyidik KPK Novel Baswedan dalam persidangan kasus e-KTP hari ini, di Pengadilan Tipikor.
Menanggapi hal tersebut, Desmond mengaku ingin dikronfrontasi dengan Miryam dan Novel untuk membuktikan siapa yang sebenarnya memberikan keterangan palsu. Ia pun mengaku tak ingin membantah pernyataan Novel tersebut.
Advertisement
"Kenapa harus dibantah? Sebenernya saya enggak tahu. Kenapa saya enggak tahu mungkin apa yang diomongkan Pak Novel itu benar gitu lho kan ini pengakuan Miryam. Nah saya mengharapkan saya dipanggil ke pengadilan," kata Desmond kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (30/3/2017).
"Saya mau lihat rekaman gimana Miryam ngomong itu dengan Novel. Karena saya khawatir Novel bluffing (menggertak) juga gitu lho. Iya baru dari proses itu saya benar atau Miryam benar atau Novel yang benar," sambung dia.
Desmond berujar, kemungkinan besar Miryam panik menjalani sidang Tipikor sebagai saksi, hingga menyebut beberapa nama anggota Komisi III DPR yang bermitra dengan KPK.
"Mungkin Miryam panik untuk nakutin penyidik disebutlah orang-orang komisi III gitu lho, karena KPK dan komisi III mitra," ujar dia.
Politikus Partai Gerindra ini mengatakan, pernyataan Novel itu harus dibuktikan dengan valid agar masyarakat bisa melihat langsung siapa yang berbohong dalam hal ini. Untuk itu, ia kembali menginginkan agar bisa dipanggil dalam persidangan kasus e-KTPÂ agar dikonfrontasi langsung dengan Miryam dan Novel.
"Agak susah membantah kalau membantah omongan Novel kalau yang berbohong itu Miryam. Mana mungkin saya membantah Miryam kalau dia bisa membuktikan. Makanya, saya ingin berhadapan langsung di pengadilan. Miryam yang bohong atau Novel yang bohong atau saya yang bohong kan enak gitu," papar Desmond.
"Kalau Novel bisa menunjukkan itu berarti Miryam yang akan berhadapan dengan saya dan saya ingin dihadapkan dengan Miryam. Saya menekan dia mempengaruhi dia apakah lewat handphone apakah ada pertemuan kan kita harus tahu," tandas Desmond.