Sukses

Wapres Jusuf Kalla Sebut Kericuhan di DPD Memalukan

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengritik apa yang terjadi di DPD RI. Menurut dia, hal tersebut memalukan.

Liputan6.com, Jakarta - Sidang Paripurna DPD yang digelar di Gedung Nusantara V Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 3 April 2017 kemarin, berlangsung ricuh. Bahkan terjadi aksi saling lapor ke polisi atas kejadian tersebut.

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK, mengritik apa yang terjadi di DPD RI. Menurut dia, hal tersebut memalukan.

"Kita menyesalkan apa yang terjadi di DPD semalam. Dan itu terus terang memalukan kita, baik dalam negeri, khususnya luar negeri," ucap Kalla di kantornya, Jakarta, Selasa (4/4/2017).

Negara-negara lain, ia mengungkapkan, mulai mempertanyakan sistem demokrasi yang kita anut, lantaran kejadian semalam. Padahal selama ini, semua pihak di Indonesia selalu meninggikan proses demokrasi yang berlangsung.

"Mereka sudah bertanya-tanya ada apa ini sistem demokrasi di Indonesia. Kita selama ini memuji-muji demokrasi kita, tapi dipertontonkan yang kurang baik, tentu kita malu melihat itu," jelas Jusuf Kalla.

Karena itu, DPD yang kini dipimpin Oesman Sapta Odang alias OSO, bersama para anggota DPD lainnya, bisa mengembalikan wibawa DPD dan menyelesaikan hal ini.

"Jadi saya harap bahwa hal ini dapat diselesaikan oleh DPD sendiri," pungkas Jusuf Kalla.

Sidang yang dipimpin Wakil Ketua DPD GKR Hemas dan Wakil Ketua DPD Muhammad Farouq beragendakan pembacaan putusan Mahkamah Agung (MA) tentang masa jabatan Pimpinan DPD.

Sewaktu membacakan putusan, kemudian muncul interupsi dari sebagian anggota DPD. Sebab, DPD sudah memiliki tata tertib mengenai pergantian Ketua DPD. Namun, anggota DPD antara yang pro dan kontra saling berebut interupsi. Sontak kondisi tersebut membuat gaduh ruang sidang.

Bahkan, beberapa anggota DPD berebut ingin berbicara di atas podium hingga terjadi kontak fisik dan saling dorong. Beberapa anggota DPD juga sempat terjatuh.

Video Terkini