Sukses

MA Lantik Oesman Sapta Jadi Ketua DPD RI

Pelantikan Oesman Sapta Odang yang dihadiri sejumlah anggota DPD berjalan lancar.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Bidang Non Yudisial Mahkamah Agung (MA) Suwardi melantik Oesman Sapta Oedang sebagai Ketua DPD RI periode April 2017-September 2019.
Dua Wakil Ketua DPD Nono Sampono dan Darmayanti Lubis turut dilantik dan diambil sumpah jabatannya dalam sidang paripurna DPD malam ini.

"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai Ketua DPD, dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya sesuai peraturan perundang-undangan, dengan berpedoman kepada Pancasila dan UUD 1945," kata Oesman mengucap sumpah jabatan yang dipandu Suwardi, di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (4/4/2017) malam.

Pelantikan itu berdasarkan keputusan DPD Nomor: 45/DPDRI/III/2016-2017 tentang Pimpinan DPD RI periode April 2017-September 2019. Ini mencabut keputusan sebelumnya tentang pimpinan DPD Nomor 02/DPD/I/2014-2105 dan Nomor 09/DPD/I/2016-2019.

Pelantikan yang dihadiri sejumlah anggota DPD berjalan lancar. Usai pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan, pimpinan sidang AM Fatwa menyerahkan palu kepada Oesman.

"Kami ucapkan selamatkan kepada pimpinan DPD. Jaga amanat yang telah diberikan kepada senator," pesan Fatwa.

Selanjutnya, senator asal Kalimantan Barat yang juga Ketua Umum Partai Hanura itu memimpin sidang. "Kami berharap dengan terpilihnya kami, kita dapat fokus dan memaksimal energi kita menjaga muruah," Oso menandaskan.

Sidang Paripurna DPD yang digelar di Gedung Nusantara V Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 3 April 2017 kemarin, berlangsung ricuh. Bahkan terjadi aksi saling lapor ke polisi atas kejadian tersebut.

Sidang yang dipimpin Wakil Ketua DPD GKR Hemas dan Wakil Ketua DPD Muhammad Farouq itu beragendakan pembacaan putusan Mahkamah Agung (MA), tentang masa jabatan Pimpinan DPD.

Sewaktu membacakan putusan, muncul interupsi dari sebagian anggota DPD. Sebab, DPD sudah memiliki tata tertib mengenai pergantian Ketua DPD. Namun, anggota DPD antara yang pro dan kontra saling berebut interupsi. Sontak kondisi tersebut membuat gaduh ruang sidang.

Bahkan, beberapa anggota DPD berebut ingin berbicara di atas podium hingga terjadi kontak fisik dan saling dorong. Beberapa anggota DPD juga sempat terjatuh.