Liputan6.com, Bogor - Spesies ikan yang ada di Sungai Ciliwung terancam punah akibat pencemaran yang terus terjadi. Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bogor, Renny K Hadiaty mengungkapkan, berdasarkan penelitian yang dilakukannya pada 2009, dari 187 spesies, 92,5 persen atau 172 spesies ikan di Sungai Ciliwung sudah punah.
"Penelitian 8 tahun lalu tersisa 15 spesies yang masih hidup. Kalau sekarang mungkin jumlahnya terus berkurang," kata Renny, Rabu (5/4/2017).
Baca Juga
Untuk mengetahui jumlah spesies yang ada sekarang ini, lanjut Renny, perlu adanya penelitian lanjutan.
Advertisement
"Cuma persoalannya anggaran kami sangat terbatas. Ini yang membuat kami tidak bisa update data. Untuk melakukan penelitian keanekaragaman hayati pun LIPI harus lakukan kerjasama dengan negara lain," kata dia.
Padahal ini sangat penting untuk mengetahui keberadaan spesies di DAS Ciliwung, mengingat pencemaran air sungai di DAS Ciliwung terus terjadi.
"Erosi, sampah, limbah industri maupun rumah tangga yang menyebabkan spesies ikan tidak bisa bertahan hidup," papar Renny.
Menurut data yang dikumpulkan LIPI pada 1910 hingga 2013, ikan yang sudah tidak ada lagi di Sungai Ciliwung antara lain belida, soro, berot, nilem, tawes, putak, berukung, lele, brek, keperas dan ikan hitam.
Sementara spesies ikan yang lain seperti ikan hampal, genggehek dan baung sekarang terancam keberadaannya.
Bahkan, sekitar 1900-an, peneliti dari Belanda menemukan ikan lele (clarias batrakus) sepanjang 1 meter di Sungai Ciliwung. Hingga saat ini, ikan lele asli Ciliwung itu menjadi salah satu koleksi di Zoological Museum Amsterdam.
Agar spesies-spesies ikan di DAS Ciliwung tidak lagi hilang, lanjut Renny, pentingnya peran pemerintah daerah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat di DAS Ciliwung supaya tidak lagi membuang sampah ke sungai.
"Tidak lagi menebar ikan, contohnya sapu-sapu, nila, bawal, yang merupakan kompetitor ikan asli. Aturan pun harus diterapkan," Renny menandaskan.