Liputan6.com, Jakarta - Tim Densus 88 Anti-Teror menjemput Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan dari Partai PKS Muhammad Nadir Umar. Politikus PKS itu dijemput di Terminal T2 Bandara Internasional Juanda sekitar pukul 15.21 WIB, Sabtu 8 April 2017, saat turun dari pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan XT 327 rute Kuala Lumpur - Surabaya.
"Anggota DPRD tersebut bukan ditangkap, namun dijemput. Karena setiap deportan yang berhubungan dengan Turki maupun informasi radikal dari pemerintah lain, seperti biasanya diberitahukan ke Densus 88 untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Karopenmas Polri Brigjen Pol Rikwanto di Jakarta, Minggu (9/4/2017).
Muhammad Nadir Umar dideportasi dari Turki melalui Malaysia bersama Anggota LSM Forum Dakwah Nusantara (FDN) Budi Mastur. Namun, Budi Mastur dijemput Densus 88 juga di Bandara Husein Sastra Negara Bandung.
Advertisement
"Hasil interogasi, motivasi kedua WNI tersebut masuk ke wilayah Suriah dengan menggunakan cover relawan misi kemanusiaan, yang merupakan relawan dari Yayasan Qouri Umah. Rencana dana yang disalurkan oleh yayasan ini, sebesar US$ 20.000 yang akan didonasikan kepada para pengungsi di Turki dan Lebanon," jelas Rikwanto.
Berikut ini kronologis mulai dari keberangkatan keduanya ke Suriah hingga dideportasi:
31 Maret 2017
Berangkat melalui rute Bandung, Surabaya - Kuala Lumpur - Istanbul.
1 April 2017
Tiba di Istanbul dan dijemput perwakilan dari Qoirum Umah yang berada di Istanbul. Pada sore harinya kemudian sempat mengunjungi tempat pengungsian warga Palestina di Istanbul (penyaluran bantuan).
2 April 2017
Berangkat ke Gazianteb untuk penyaluran bantuan dan kemudian sore harinya dilanjutkan ke Kota Rayhanli (perbatasan Turki - Suriah). Setelah selesai melakukan penyaluran bantuan kemudian menginap di kantor cabang Qoiru Umah di Rayhanli dan kemudian kembali ke Istanbul.
4 April 2017
Berangkat ke Lebanon dari Istanbul dan setelah sampai di Lebanon, terkendala mengenai visa dan kemudian dikembalikan ke Istanbul dan setelah sampai di Istanbul kemudian diketahui bahwa mereka telah memasuki daerah perbatasan dan kemudian diamankan oleh Imigrasi.
5 April 2017
Dilakukan pemeriksaan oleh rumah sakit di Istanbul.
6 April 2017
Dideportasi ke Indonesia (Bandung dan Surabaya) via Kuala Lumpur.
"Saat ini Muhammad Nadir Umar dilakukan interogasi di RPSA Kemensos Bambu Apus dan sedang dikoordinasikan begitu selesai interogasi dikembalikan ke keluarganya," Rikwanto memungkas.