Liputan6.com, Jakarta - Enam terduga teroris yang menyerang Pos Polisi Lalu Lintas di Tuban pada Sabtu 9 April 2017 dilumpukan petugas Polres Tuban dan TNI. Polisi menyatakan para terduga teroris itu berkaitan dengan kelompok teror jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Terindikasi berkaitan dengan jaringan JAD," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/4/2017).
Menurut Boy, sel dari kelompok JAD ini kerap kali menyasar atau menyerang anggota kepolisian di lapangan. Contohnya, seperti penyerangan Pos Polisi Lalu Lintas di Tuban dan Jalan Thamrin, Jakarta Pusat.
Advertisement
"Jadi memang sel-sel JAD saat ini memang mendapatkan semacam instruksi untuk melakukan kegiatan penyerangan kepada petugas. Umumnya petugas kita yang rentan diserang anggota teror ini adalah anggota di pos polisi seperti di Jalan Thamrin, ini juga pos lantas di Tuban ini," terang Boy.
Oleh karenanya, mantan Kapolda Banten itu terus mengingatkan petugas lalu lintas di lapangan agar tetap waspada dalam menjalankan tugasnya. Sehingga ancaman teror bisa dicegah dan diminimalisir sedini mungkin.
"Saat ini kepada anggota semua sudah diingatkan kembali untuk memperketat atau meningkatkan kewaspadaan. Terutama ketika berada di ruang publik karena instruksi penyerangan kepada aparat ini modelnya seperti ini," Boy menandaskan.
Â