Liputan6.com, Jakarta Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berencana akan memasang closed circuit television (CCTV) atau kamera pengawas di moda tranportasi Ibu Kota. Pemasangan ini untuk mempermudah pelacakan kejahatan di angkutan umum.
Kata dia, hal ini akan lebih dipermudah pula dengan adanya pengintegrasian antara angkutan umum di Ibu Kota dengan PT Transportrasi Jakarta (Transjakarta).
Baca Juga
"Jadi bisa kita lacak itu, nanti semua akan terpantau dari kantor keamanan. Pemprov DKI melakukan pengontrolan di Jakarta Smart City," ucap Djarot di Jakarta Barat, Senin (10/4/2017).
Advertisement
Menurut dia, hingga saat ini sudah terdapat beberapa angkutan yang sudah bekerja sama dengan PT Transjakarta. Seperti halnya Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) dan Koperasi Wahana Kalpika (KWK).
"Bukan karena kita mau monopoli sistem transportrasi. Tujuan kita lebih pada memberikan pelayanan yang aman dan nyaman sehingga tepat serta cepat bagi penggunaannya," papar dia.
Selanjutnya, Djarot menambahkan hingga saat ini tinggal Metromini yang belum berencana untuk berintegrasi.
"Tetap kita akan ngomong dulu, Metromini juga sudah mulai habis, angkutan sudah mulai berkurang. Karena kita sudah mulai bagus ikutin standard dunia," jelas Djarot.
Sebelumnya seorang penodong di angkutan umum menyandera ibu dan anak di dekat Bioskop Buaran, Jalan Raden Inten, Klender, Jakarta Timur. Polisi terpaksa menembak pria tersebut di bagian tangannya.
Seorang saksi bernama Edi mengatakan, penodong itu mendadak masuk ke dalam angkot. Pelaku yang diperkiraan berumur 27 tahun itu langsung menyandera ibu dan anak tersebut.
Penodong langsung menempelkan pisau ke leher si ibu hingga mengeluarkan darah. Sempat terjadi negosiasi dengan polisi, namun gagal. Begundal tersebut akhirnya ditembak oleh anggota polisi berpakaian sipil.