Sukses

Prabowo: Bhineka Tunggal Ika dan NKRI Harga Mati

Prabowo menilai, situasi saat ini sangat terasa seperti ada perpecahan yang terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjelaskan, perjamuan para tokoh yang digelar Senin malam adalah pertemuan yang tidak formal. Menurut dia, pertemuan ini merupakan upaya untuk membangun komunikasi antara para tokoh.

"Ini upaya untuk membangun komunikasi antara tokoh-tokoh dengan prinsip tidak kenal maka tak mungkin ada pengertian, tak kenal maka tak sayang. Dengan demikian saya diminta untuk fasilitasi, bagi saya ini kehormatan yang besar," ujar Prabowo di kediamannya Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin 10 April 2017.

Dia menjelaskan, pertemuan itu juga digelar untuk membangun komitmen bahwa Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah harga mati.

"Kita ini membangun suatu komitmen bahwa Bhineka Tunggal Ika itu bagi kita adalah harga mati, NKRI harga mati. Tidak ada dari kita berpikir saja tidak, tentang memecah-belah bangsa dengan hal-hal yang tidak seuai dengan falsafah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945," paparnya.

Prabowo menambahkan, dengan hadirnya beragam tokoh bangsa dan agama, maka hal ini menunjukkan bahwa semua ini adalah satu Indonesia.

"Apapun yang terjadi, semua suku, semua ras, semua agama, seluruh warga Indonesia adalah saudara kita semua yang akan kita lindungi. Perbedaan itu biasa, pergantian jabatan itu biasa," kata dia.

Prabowo menilai, situasi saat ini sangat terasa seperti ada perpecahan yang terjadi.

"Itu (perpecahan) dapat kita rasakan semua, semua sudah punya kepekaan, karena itu kita semua kumpul di sini. Banyak yang datang dari luar, dari Bandung, Tasik, Yogya. Itu masalahnya, kita merasakan semua itu," terang dia.

Menurut Prabowo, secara bergiliran nantinya akan rutin dilakukan pertemuan semacam ini di tempat yang berbeda-beda.

"Secara bergiliran kita akan mengadakan acara-acara semacam ini di tempat-tempat secara bergantian. Semua tokoh berkumpul, bicara, namun tidak semuanya dapat jadi konsumsi umum karena kita juga butuh pikiran-pikiran yang jernih dalam rangka ingin sesuatu yang terbaik untuk bangsa," terang Prabowo.

Dalam pertemuan itu, hadir sejumlah tokoh dan petinggi partai. Mereka di antaranya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Presiden PKS Sohibul Iman, dan Hidayat Nur Wahid.

Hadir pula dalam pertemuan dengan Prabowo, Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesudibjo, mantan Komisioner KPU Chusnul Mariyah, anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Djoko Santoso, Mantan Ketua Umum HIPMI Erwin Aksa, dan mantan Menteri Perekonomian Kwik Kian Gie. Terlihat juga Titiek Soeharto, Abraham Lunggana atau Lulung, dan Amien Rais.