Liputan6.com, Jakarta - Polisi hingga saat ini masih mengusut dugaan penyerangan dengan menggunakan air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Sejumlah polisi dari Polres Jakarta Utara pun diterjunkan ke kediaman Novel untuk mencari sejumlah bukti dugaan penyerangan tersebut. Â
Pantauan Liputan6.com, tampak beberapa anggota kepolisian dari Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara keluar dari kediaman Novel Baswedan di Jalan Deposito Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Terlihat 6 polisi membawa laptop, printer, dan sebundel berkas.
Saat ditanya apakah alat-alat yang dibawa terkait dengan pemeriksaan, Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Nasriadi menjelaskan sejumlah barang yang dibawa milik internal polisi dan bukan barang bukti.
Baca Juga
Nasriadi mengatakan hingga saat ini pihaknya telah memeriksa 14 orang saksi. Mereka yang diperiksa merupakan para saksi yang kebanyakan merupakan tetangga Novel Baswedan yang melihat insiden tersebut.Â
"Saksi skitar 14 orang yang melihat dan ada di TKP tapi masih pendalaman," ucap Nasriadi.
Sejauh ini, kata Nasriadi, sejumlah bukti yang telah didapatkan yaitu bekas cairan di tiga tempat. Cairan ini yang diduga disiramkan pelaku kepada Novel.Â
Advertisement
"Cairan ini telah dikordinasi ke Puslabfor Mabes Polri untuk tahu jenisnya, hasil sementara ini adalah zat asam," kata dia.
Disinggung terkair bukti dari CCTV di rumah Novel, polisi masih belum bisa berkomentar. Saat ini, kata Nasriadi, pihaknya masih mendalami apakah ada potongan rekaman penting di CCTV itu.
Penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal usai salat subuh di Masjid Al Ikhsan, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Novel Baswedan kini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading.
Â