Liputan6.com, Jakarta - Keprihatinan terhadap penyiraman air keras ke wajah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan tak hanya diungkapkan oleh Pimpinan KPK dan politikus. Tersangka yang kasusnya diusut KPK juga turut mengecam teror tersebut.
Salah satunya tersangka dugaan suap uji materi perkara UU Nomor 41 di Mahkamah Konstitusi (MK), Patrialis Akbar.
"Jelas dong saya ikut mengecam. Betapa pun Novel Baswedan adalah penegak hukum yang cukup senior di KPK. Cukup handal, berprestasi dan bagus. Saya cukup prihatin, karena itu tindakan yang tidak manusiawi," ujar mantan Hakim MK itu usai menjalankan pemeriksaan di Gedung KPK Jakarta Selatan, Selasa (11/4/2017).
Advertisement
Dia pun memberi dukungan kepada aparat penegak hukum untuk mengusut dan mengungkap dalang dari perbuatan ini.
"Meski sekarang saya jadi 'pasien' (tahanan) KPK, saya tetap memberikan dukungan kepada lembaga ini bisa berjalan dengan sebaik-baiknya. Tentu kita berharap polisi bisa segera mengungkap latar belakang dan siapa pelakunya," kata Patrialis.
Sebelumnya, penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal saat kembali ke rumah usai salat subuh di masjid. Novel tengah menjalani perawatan intensif di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta Utara.
Polisi pun masih menyelidiki kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan tersebut.