Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, program revitalisasi Kota Tua sudah lama masuk dalam sasaran pembenahan Kota Jakarta. Namun, kata Ahok, dalam setiap proses lelang yang dilempar ke konsorsium selalu menyebutkan, revitalisasi Kota Tua memakan waktu 20 tahun.
"Zaman Pak Jokowi Gubernur kita sudah ingin sekali revitalisasi ini (kota tua). Kita butuh waktu tapi saya tidak setuju kalau konsorsium waktu ngomong ini butuh 20 sampai 30 tahun beresin kota tua. Lima tahun harus selesai," kata Ahok di Gedung Seni Rupa dan Keramik, Kota Tua, Jakarta, Minggu (16/4/2017).
Baca Juga
Ahok pun mengapresiasi langkah konsorsium dari swasta saat ini yang diklaim mampu lebih cepat merevitalisasi Kota Tua.
Advertisement
"Saya kira ini hari udah lebih ketemu timnya. Kita mulai sudah dari beberapa waktu lalu. Ide kaya orang kampung aja bikin rumah. Kalau enggak punya duit, rumahnya ditutup dulu. Pak Jokowi dan saya mintanya waktu itu sederhana sekali cuma minta rapihin (akses) keluarnya dulu dah. Kalau luarnya rapih, dalamnya juga pasti diidamkan," beber Ahok.
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan 10 Destinasi Pariwisata Hiramsyah mengatakan revitalisasi Kota Tua mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Dia melanjutkan, saat ini adalah waktu terbaik untuk menyelesaikan revitalisasi kota tua sampai 5 tahun mendatang.
"Karena pada waktu kita ingin merevitalisasi, kemampuan pemerintah itu sangat terbatas. Padahal, penyumbang devisa keempat itu dari sektor pariwisata," ujar dia.
Hiramsyah menambahkan, pada 2019 diperkirakan pariwisata bisa menjadi nomor satu penyumbang devisa. Dia menuturkan, rata-rata devisa dari pariwisata terus meningkat. Dalam setiap tahunnya terjadi pertumbuhan 10 persen.
"Faktanya ibu kota negara biasanya menjadi destinasi wisata wisatawan mancanegara. Ada satu peluang besar untuk menjadikan Jakarta sebagai daya tarik. Salah satu magnetnya itu Kota Tua. Secara arsitektur Kota Tua memiliki potensi besar," imbuh dia.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, kick off revitalisasi wisata Kota Tua diawali dengan pengecatan Gedung Kerta Niaga. Ahok dan beberapa perwakilan konsorsium juga membubuhkan harapan di spanduk yang ada di Gedung itu.
Para pengunjung Kota Tua yang melihat Ahok pun langsung berlarian untuk sekadar menyapa atau berselfie dengan orang nomor 1 di Jakarta itu.