Sukses

KPK Siapkan 3 Alternatif untuk Pengobatan Mata Novel Baswedan

Meski selaput bagian putih mata Novel berangsur membaik, namun hingga kini selaput mata bagian hitam atau kornea belum tumbuh sama sekali.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik senior KPK Novel Baswedan hingga kini masih dirawat di sebuah rumah sakit di Singapura akibat diserang air keras yang dilakukan orang tak dikenal. Kejadian itu menbuat mata kanan dan kirinya mengalami kerusakan.

Juru Bicara KPK Febri Dianyah mengatakan meski selaput bagian putih mata Novel berangsur membaik, namun hingga kini selaput mata bagian hitam atau kornea belum tumbuh sama sekali.

Untuk itu, KPK bersama pihak dokter telah menyiapkan tiga altenatif agar Kasatgas kasus e-KTP itu dapat berangsur pulih dengan cepat.

"Ada tiga alternatif, yaitu dengan menunggu selaput mata bagian hitam tumbuh secara alami. Cara ini tentunya akan memakan waktu yang lama," kata Febri di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Kamis 20 April 2017.

Alternatif lain, dikatakan Febri, yaitu jika pertumbuhan selaput mata lambat atau berhenti, maka akan 'dipancing' pertumbuhannya dengan menggunakan membran yang terdapat pada plasenta bayi.

"Kondisi terburuk adalah jika selaput mata tidak tumbuh, terutama di bagian selaput hitam atau kornea. Dokter masih mempertimbangkan resiko kegagalan jika pencangkokakan dilakukan," tutur dia.

Sebelumnya, penyidik senior KPK Novel Baswedan pada Selasa 11 April 2017 lalu, diserang oleh orang tak dikenal menggunakan air keras. Akibatnya, Kepala Kasatgas kasus e-KTP itu, mengalamai luka parah di sekitar mata dan wajahnya.

Kini, Novel Baswedan tengah menjalani pengobatan di salah satu rumah sakit di Singapura. Setelah sebelumnya sempat dilarikan ke RS Mitra Keluarga dan Jakarta Eye Center.

Video Terkini