Sukses

Alasan Andi Mallarangeng Menetap di Bandung Sampai Juli

Andi Mallarangeng akhirnya menghirup udara bebas pada Jumat 21 April 2017 kemarin.

Liputan6.com, Jakarta - Andi Mallarangeng akhirnya menghirup udara bebas pada Jumat 21 April 2017 kemarin. Terpidana kasus korupsi Hambalang itu saat ini tinggal di Bandung, Jawa Barat. Andi akan menetap sampai bebas murni pada 19 Juli 2017 nanti.

Alan, kerabat Andi mengatakan, salah satu yang menjadi alasannya adalah untuk memudahkan proses wajib lapor ke pihak yang berwenang. Dalam hal ini petugas Lapas Sukamiskin, Bandung.

"Beliau memang sudah bebas tapi kalau untuk ke Jakartanya (pulang) belum. Yang menjamin beliau itu kan orang (keluarga) di Bandung. Ya bukan juga diharuskan di sana. Beliau disiplin. Sampai batas resminya baru akan pulang," kata Alan ditemui di kediaman Andi di Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (22/4/2017).

Dia melanjutkan, di Bandung, Andi Mallarangeng tinggal di salah satu rumah keluarga. Di sana dia juga ingin menenangkan diri dan jauh dari pemberitaan.

"Jadi dia nggak mau jangan sampai ada yang melihat atau menemukan dia di Jakarta padahal seharusnya masih di Bandung. Nanti ramai lagi. Juli kembali nanti. Di sana tinggal di rumah masih kerabat juga kok. Sehat kondisinya (Andi)," ujar Alan.

Berat Meninggalkan Lapas Sukamiskin

Alan mengungkapkan, Andi sempat merasa berat saat akan keluar dari Lapas Sukamiskin. Perasaan senasib sepenanggungan rupanya juga dirasakan Andi terhadap narapidana lain penghuni lapas.

"Berat juga dia pas keluar lapas. Ya mungkin karena interaksi dia di dalam lapas. Katanya di dalam sering bercanda juga satu sama lain dan sekarang dia bebas," kata Alan.

Dia menuturkan, saat meninggalkan lapas, Andi pun diantar oleh narapidana lain sampai pintu gerbang keamanan dalam lapas. Disitu juga Andi melakukan sujud syukur.

"Banyak yang ngantar sampai gerbang lapas. Sampai situ sujud syukur dia," tutur Alan.

Dia melanjutkan, dari lapas, Andi Mallarangeng dan keluarga langsung menuju rumah makan cepat saji di kawasan Bandung. Di sana, Andi membalaskan dendamnya.

"Dari lapas sudah dendam dia, sudah bilang lapar saja. Ke restoran steak di Bandung. Okey lah saya bilang kan. Di sana (restoran) itu balas dendam dia langsung abis 3 porsi steak, ludes. Biasanya paling mewah kan nasi padang saja di dalam (rutan)," ungkap Alan.