Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengancam pecat menteri yang tidak bisa mencapai target kinerja. Hal tersebut diungkapkan dalam pidatonya saat menghadiri Kongres Ekonomi Umat yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Jokowi mengatakan, dirinya terbiasa menetapkan target dalam bekerja, karena itu para menteri juga harus bisa bekerja sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
"Saya bekerja memang pakai target. Menteri bilang target terlalu besar, saya bilang itu urusan menteri," kata Jokowi dalam Kongres Ekonomi Umat, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (22/4/2017).
Jokowi menegaskan, target yang telah ditetapkan harus tercapai, jika tidak dirinya akan mengganti, menggeser, bahkan mencopot menterinya.
Advertisement
"Target harus diselesaikan. Kalau tidak selesai, urusannya lain. Bisa diganti bisa digeser, bisa dicopot dan lainya," tutur Jokowi.
Hal ini dikatakan Jokowi menyangkut target penerbitan sertifikat tanah yang harus bertambah setiap tahun. Pasalnya, dari 126 juta bidang tanah yang ada, baru 46 juta bidang tanah yang bersertifikat. Sementara Kementerian Agraria dan Tata Ruang hanya mengeluarkan 400 sertifikat dalam satu tahun.
Untuk mengejar tanah bersetifikat bertambah, Jokowi pun menargetkan jumlah tanah bersertifikat meningkat menjadi 5 juta sertifikat dikeluarkan tahun ini, 6 juta sertifikat tahun depan, dan 7 juta di tahun berikutnya.
"Kalau tidak dikasih target 126 juta bidang tanah, kalau setahun 400, berapa puluh tahun seluruh tanah itu baru bisa disertifikat?" tandas Jokowi.